GOPOS.ID, GORONTALO – Aksi demonstrasi terkait polemik masalah dugaan asusila Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, diwarnai ketegangan. Massa aksi sempat terlibat saling desak petugas pengamanan di tengah berlangsungnya aksi demonstrasi, Kamis (10/8/2023).
Pantauan gopos.id, tensi ketegangan aksi demonstrasi terjadi saat massa aksi hendak memasuki halaman rumah dinas (rudis) Bupati Gorontalo. Saat itu petugas pengamanan melakukan barikade di gerbang masuk halaman rudis Bupati Gorontalo. Massa hanya diizinkan berorasi di jalan depan rudis Bupati Gorontalo.
Massa aksi yang merupakan gabungan elemen mahasiswa dan masyarakat itu lalu mencoba masuk ke dalam kompleks rumah dinas Bupati Gorontalo. Mereka mencoba menebus barikade petugas pengamanan. Hal itu membuat massa aksi dan petugas pengamanan terlibat saling desak.
Untungnya situasi bisa terkendali. Tak lama setelah saling desak, massa aksi tetap melanjutkan orasi di jalan depan rumah dinas.
“Apa yang dilakukan Nelson Pomalingo sudah keterlaluan. Sehingga, kami meminta Nelson Pomalingo mundur dari jabatannya sebagai Bupati Gorontalo,” ucap Presiden BEM UG, Man’ut dalam orasinya.
Sementara itu sejumlah abang bentor yang turut dalam massa aksi mengaku diajak untuk mengikuti demonstrasi.
“Saya dijanjikan uang Rp50 ribu untuk mengikuti aksi ini dari awal sampai selesai,” kata Amin Rauf (23).
Senada dengan Amin, Ahmad Sulingo juga mengaku dijanjikan hal yang sama agar mengikuti aksi unjuk rasa hingga selesai. (Abin/gopos)