GOPOS.ID, TIBAWA – Ribuan warga menyemut di Desa Datahu, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, salah satu kegiatan Festival Apangi Gorontalo, Kamis (27/7/2023). Selain di Desa Datahu, Festival Apangi juga turut digelar di Kelurahan Dembe 1, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo.
Seperti diketahui, Festival Apangi Gorontalo digelar secara turun temurun dalam rangka menyambut hari Asyura atau setiap memasuki tanggal 10 Muharram.
Dari pantauan Gopos.id, Festival Apangi Gorontalo mulai dipadati warga sekitar pukul 19.30 Wita. Hampir setiap warga membuat kue apangi atau sejenis kue dari adonan mentega dan terigu yang dicampur dengan cairan kental gula aren.
Sementara di lokasi Festival Apangi di Desa Datahu, Kecamatan Tibawa, pengunjung juga disuguhkan dengan kue apangi, baik yang baru saja dimasak maupun yang telah dibungkus dalam mika.
Para pengunjung akan mendapatkan kue apangi setelah menukarkan kupon yang disediakan saat memasuki lokasi kegiatan.
Khusus di Desa Datahu, Festival Apangi Gorontalo juga disuguhkan dengan beragam penampilan kesenian seperti pidato dua bahasa hingga tarian tradisional yang siap menghibur para pengunjung yang sudah memadati lokasi.
Tak hanya di Kecamatan Tibawa saja, Festival Apangi serupa paling ramai pengunjung juga digelar di Kelurahan Dembe 1 Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo.
Sebelumnya, Malik Panigoro, warga Desa Dembe 1, Kota Barat, Kota Gorontalo mengatakan, Festival Apangi pertama kali digelar masyarakat pada tanggal 12 Oktober 2016. Sebelum dijadikan sebagai festival rutin, kue apangi memang menjadi hidangan khas untuk masyarakat Gorontalo, dalam hal ini menyambut tahun baru Islam dan hidangan buka puasa sunah 10 Muharram atau hari Asyura.
Salah satu contoh menghidangkan kue apangi pada hari Asyura itu terjadi ketika para orang tua melakukan ziarah pada makam Ju Panggola atau Raja Ilato di Masjid Quba Kota Gorontalo.
Malik mengatakan, selain menyambut tahun baru Islam dan 10 Muharram, tujuan dari Festival Apangi sebagai sarana untuk mencari keberkahan dengan kegiatan doa bersama dan harapan di tahun yang baru ini.
“Tujuan berikut menjadikan ajang silahturahmi untuk teman-teman, kerabat, keluarga dan orang-orang yang sudah lama tidak bertemu, dan juga tujuan dibuatnya festival apangi menjadi pelestarian budaya yang ada di Gorontalo,” kata Malik.
Dia berharap agar tradisi dan festival ini bisa terus terjaga dan membuat Kelurahan Dembe I Kota Gorontalo menjadi lebih dikenal oleh banyak orang, seperti hari raya Ketupat di kampung Jawa Gorontalo.(rama/abin/gopos)