GOPOS.ID, GORONTALO – Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang dimulai pada 2022 telah memberikan dampak positif bagi pengendalian inflasi pangan di Provinsi Gorontalo. Hal itu tercermin pada nilai inflasi Gorontalo tahunan atau year on year (yoy) pada Juni 2023 yang berada pada peringkat 2 terendah secara nasional.
Sebagaimana diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Juni 2023 Kota Gorontalo mengalami inflasi year on year (yoy) sebesar 2,07 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 111,33 pada Juni 2022 menjadi 113,64 pada Juni 2023. Sementara secara nasional inflasi tahunan pada Juni 2023 sebesar 3,52 persen.
Angka inflasi Gorontalo yang berada di bawah rata-rata nasional ini tak lepas dari program GNPIP yang dilaksanakan secara kolaboratif oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Gorontalo, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo, pemerintah kabupaten/kota, serta jajaran instansi vertikal yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TIPD).
Program GNPIP yang memberikan dampak signifikan dalam pengendalian inflasi di Gorontalo yakni urban farming (pemanfaatan lahan/ruang terbuka untuk menghasilkan produk pertanian). Program urban farming diwujudkan lewat Gerakan Masyarakat Batanam Rica Sendiri (Germas Batari) secara massif seluruh instansi dan masyarakat. Situasi itu membuat harga cabai yang sebelumnya menjadi penyumbang utama inflasi berangsur-angsur stabil sehingga tak lagi menjadi penyumbang utama inflasi.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Dian Nugraha, mengemukakan pada semester I 2022, harga cabai rawit di Gorontalo terus meningkat sampai puncaknya pada Juni 2022 menyentuh angka Rp83.000/kg. Situasi ini mencatatkan cabai memberi andil inflasi sebesar 0,61% (mtm) atau tertinggi di antara komoditas lainnya.
“Setelah kick off GNPIP Provinsi Gorontalo dilakukan pada 13 Agustus 2022, diikuti dengan terbitnya imbauan dari Gubernur dan Bupati/Walikota serta upaya masif dari seluruh instansi dan masyarakat dalam melakukan penanaman cabai di pekarangan, inflasi cabai rawit secara perlahan berhasil terkendali, hingga pada Desember 2022 cabai rawit turun hingga Rp46.000/kg dan sudah tidak lagi menjadi penyumbang inflasi utama,” tutur Dian Nugraha saat memberi sambutan pada kick off GNPIP 2023 yang dirangkai Launching Car Free Day (CFD) di Lapangan Taruna Remaja Kota Gorontalo, Ahad (23/7/2023).
Penjabat Gubernur Gorontalo, Ismail Pakaya, menyampaikan kick off GNPIP yang diisi dengan berbagai rangkaian kegiatan merupakan salah satu wujud upaya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Gorontalo untuk menjaga inflasi di Gorontalo, khususnya di Kota Gorontalo.
“Perkembangan inflasi senantiasa dipantau setiap minggu oleh pemerintah pusat. Oleh karena itu kita melakukan kick off disertai berbagai kegiatan seperti gerakan pangan murah dalam rangka pengendalian inflasi di Gorontalo,” ungkap Ismail Pakaya.
Sementara itu Kapolda Gorontalo, Irjen Pol Angesta Romano Yoyol, menekankan pentingnya dukungan berbagai pihak untuk menjaga stabilitas inflasi pangan. Sebab inflasi pangan bisa berdampak stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Inflasi pangan menjadi tanggung jawab kita bersama. Mari kita tingkatkan sinergi seluruh elemen untuk menjaga inflasi pagan,” imbau Kapolda Gorontalo.(hasan/gopos)