GOPOS.ID, GORONTALO – Selang tiga tahun sejak berdiri 2015. Riden Baruadi Gallery terus menjadi wadah digelarnya berbagai kegiatan. Seperti pameran seni rupa, pertunjukan teater, musik, kegiatan sosial hingga diskusi dan workshop.
Tahun ini, Riden Baruadi Gallery kembali menggelar pameran seni rupa #4. Kegiatan bertajuk Tandem M(-)nus 2 itu menghadirkan dua seni karya dua perupa Gorontalo. Yakni Seni Ilustrasi Digital oleh Anang Suryana Musa dan Seni Karikatur oleh Mohamad Hidayat Dangkua.
“Nama pameran Tandem M(-)nus 2 diambil karena kedua perupa yang sama-sama menggunakan kacamata minus,“ Kurator Seni Rupa I Wayan Seriyoga Parta.
Pameran seni rupa #4 Riden Baruadi Gallery resmi dibuka Jumat (30/11). Kegiatan yang berlangsung di galeri yang berlokasi di Jl. Raja Eyato, Kelurahan Limba B, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo itu akan berlangsung hingga Minggu (9/12).
Selama sepekan lebih, berbagai kegiatan akan digelar seperti kuratorial tur, workshop ilustrasi digital, pemutaran film seni, workshop karikatur hingga diskusi seni rupa dan industri kreatif.
Sementara itu pada pembukaan turut diisi pidato kebudayaan yang disampaikan Sosiolog Gorontalo Basri Amin. Doktor jebolan Universitas Leiden, Belanda itu mengupas tentang tradisi Bahari Gorontalo. Menurut Basri Amin, Gorontalo sejak dulu telah berproses pada tradisi bahari hal itu ditandai salah satunya lahirnya lagu daerah yang terkenal, Mohala Popehu yang populer hingga awal tahun 90-an.
“Kita (Gorontalo,red) tidak pernah jauh dari tradisi bahari, tradisi perikanan dan tradisi masyarakat pesisir,” ujar dalam pidatonya.(adm-02)