Oleh: Irmawati, Abdul Haris Panai, Sitti Roskina Mas,
Nina Lamatenggo
(Penulis adalah Mahasiswa dan Dosen Program Doktor Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo)
1. LATAR BELAKANG
 Negara di seluruh dunia memiliki cita-cita yang sama yaitu mengembangkan sistem pendidikan dengan tujuan yang sama untuk meningkatkan kualitas kehidupan penduduk. Semua mengetahui bahwa pendidikan merupakan suatu jalan, sarana setiap orang dalam suatu Negara dapat menjalankan kehidupan dengan mendapatkan ilmu sebanyak-banyaknya sehingga dengan ilmu tersebut dapat membawa suatu perubahan yang lebih baik. Saat ini jika dilihat dari berbagai sistem pendidikan di dunia terdapat kesamaan dalam hal prinsip pendidikan meskipun terdapat perbedaan di berbagai tingkatan dan teknis pelaksanaan. Pendidikan Kedokteran sendiri merupakan salahsatu pendidikan yang memiliki daya peminat yang banyak dimana dengan perkembangan ilmu kedokteran tujuannya untuk menciptakan tingkat kesehatan yang lebih baik dengan menurunkan angka kesakitan dan angka kematian dan meningkatkan pembangunan suatu Negara kearah yang lebih maju.
  Pendidikan kedokteran yang ada diseluruh dunia bertujuan untuk mencukupi tenaga dibidang kesehatan untuk pemenuhuan tenaga kesehatan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dimasing-masing negaranya dan diharapkan terjadi peningkatan taraf kesehatan. Setiap masing-masing Negara memilki sistem pendidikan manajemen disesuaikan dengan kebutuhan dimasing-masing tempat.
PEMERINTAHAN CINA
   Republik Rakyat Cina (RRC) merupakan negara di kawasan Asia Timur yang saat ini disebut sebagai salah satu negara industri maju bersama Jepang dan Korea Selatan. Kemajuan negeri yang identik dengan warna merah ini tidak lepas dari bagaimana sejarah membentuk Cina itu sendiri sejak masa dinasti hingga saat ini. Sejak tahun 1949, Cina diproklamasikan sebagai negara komunis yang diketuai oleh Mao Ze Dong dan bertahan sebagai salah satu negara komunis hingga saat ini.
  Pendidikan di China merupakan salah satu pendidikan terbaik di dunia saat ini. Salah satu contoh yang diungguli oleh negara ini adalah bidang kedokteran. Untuk mengembangkan ini, mereka pastinya menerapkan sistem pembelajaran yang membangun niat para pelajar. Selama masa ini, universitas yang lebih besar dan lebih komprehensif dipecah menjadi institusi khusus yang lebih kecil seperti universitas teknik, perguruan tinggi pertanian, perguruan tinggi medis dan lembaga perkeretaapian. Pendidikan tinggi di China dimulai dengan berdirinya universitas negeri pertama di tahun 1896 (Joen Parningotan Purba, 2019).
  Bagi setiap orang pendidikan sangat bermanfaat untuk kehidupan karena pendidikan merupakan jendela ilmu pengetahuan. Rendahnya pendidikan melahirkan persoalan kemiskinan turuntemurun. Kemiskinan melahirkan ekonomi lamban, budaya anarkis, dan kesehatan yang buruk. Akibatnya, daya saing suatu negara rendah. Agar setiap negara mempunyai ilmu dan berdaya saing yang kuat dibidangnya, maka pada mempunyai sistem sendiri dalam memajukan para pelajarnya. Salah satunya adalah negara Tirai Bambu (Negara China). Menurut ICAN Education Consultant China dikenal sebagai negara terbesar di benua Asia dan terbeesar ketiga di duna. Selain itu negara ini juga dikenal menjadi salah satu negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia (ICAN, 2020).
  China memiliki sistem pendidikan bersifat transentralisasi, artinya mulai dari level pusat, provinsi, kotamadya, kabupaten, dan termasuk daerah-daerah otonomi setingkat kotamadya. Kemudian pendidikan di China terdiri dari empat sektor (1) basc education, (2) technical & vacational education, (3) higher education, dan (4) adult education (Yudi dkk, 2020).
  China, dalam beberapa tahun terakhir, berhasil membuat prestasi yang sangat mengagumkan, yaitu merubah kondisi sosial ekonomi masyarakatnya, yang tadinya hanya sebagai negara berkembang, yang hanya mampu menyediakan kebutuhan dasar masyarakatnya, kemudian berubah dan masuk ke tahap awal menjadi masyarakat yang Makmur.
  Sekarang ini sistem pendidikan di negara china dimulai dari pusat, provinsi, kotamadiya, kabupaten dan termasuk daerah-daerah otonomi setingkat kotamadya, artinya bersifat transentralisasi. Adapaun dalam bidang pembangunan pendidikan dibentuk organisasi pemerntah bernama komite pendidikan Negara (state education commission) yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan. Untuk biaya pendidikan tersedia pada pemerintah pusat dan daerah dengan distribusi, alokasi dari daerah khusus untuk pendidikan yang dikelolah oleh daerah sedangkan dana pusat untuk lembaga pendidikan yang berada di kementriankementrian (Abdul Wahab Syakhrani DKK, 2022).
Â
PENDIDIKAN PROFESI KEDOKTERAN DI CINA
a. Tujuan Pendidikan Kedokteran Di Cina
   Tujuan Cina Sehat 2030, reformasi tambahan diperlukan dalam sistem pendidikan kedokteran untuk menciptakan kurikulum antar disiplin ilmu yang terstandarisasi, berfokus pada perawatan primer, kesehatan masyarakat, dan mengurangi inefisiensi produksi tenaga kesehatan professional (Jacob N et all, 2020).
b. Lama Waktu Belajar
   Reynolds et al. menggambarkan variasi jalur untuk memperoleh gelar akademik kedokteran di Cina yang berakar pada faktor politik yang berpusat di sekitar revolusi budaya dari tahun 1966 hingga 1976 (Reynold, 2004). Mahasiswa kedokteran di Cina dapat menyelesaikan program sarjana kedokteran selama 5 tahun untuk menerima gelar sarjana mereka, diikuti dengan gelar master selama 2–3 tahun, dan/atau gelar doktor. Ada dua jenis utama gelar doktor, keduanya berdurasi 3 tahun, tetapi fokus pada penelitian atau kedokteran klinis (Wu L, et all, 2014). Baru-baru ini, sekolah kedokteran top di China menawarkan gelar doktor 8 tahun dalam program kedokteran klinis yang dirancang untuk mendorong perkembangan dokter professional (Wang Z et all, 2011). Wu dkk. dan Schwarz dkk. memberikan gambaran yang komprehensif tentang berbagai jenis gelar akademik di Cina (Wu L, et all, 2014, Scwarz MR et all, 2004, Zang Q, 2013).
c. Kekhasan Sistem Pendidkan
   Kekuatan utama dari setiap institusi baru adalah tidak adanya batasan tentang apa yang dapat dicapai. Pada bagian ini, menyajikan tentang rekomendasi yang dapat memperkuat pendidikan kedokteran di China. Meskipun kekuatan yang tercantum dalam bagian ini mungkin mencerminkan beberapa strategi yang diadopsi oleh beberapa sekolah kedokteran elit Tiongkok.
   Pembelajaran pengetahuan dan penerapan pendekatan pembelajaran baru membutuhkan upaya yang tidak tepat dari berbagai sekolah kedokteran di China untuk berkolaborasi satu sama lain. Kolaborasi dapat mencakup konferensi pendidikan kedokteran, simposium, dan hubungan jangka panjang dengan pimpinan dan fakultas kedokteran. Sekolah kedokteran di seluruh China harus didorong untuk mengumpulkan metrik yang kuat mengenai program pendidikan kedokteran dengan harapan dapat membagikan data ini dengan sekolah lain, memungkinkan sekolah kedokteran lain untuk mengadopsi program yang memberikan hasil yang sangat baik..
  Model pendidikan kedokteran baru yang memperkenalkan bahasa Inggris sebagai media pertukaran ilmiah dapat mendorong usaha penelitian kolaboratif dengan sejumlah teknologi sekolah kedokteran dan industri lokal. Bahasa Inggris adalah bahasa yang digunakan untuk komunikasi di dunia medis dan ilmiah (Tardy C, 2004, Ammon U, 2007). Menurut laporan United States National Science Foundation, dari tahun 2003 hingga 2013, publikasi di Amerika Serikat meningkat pada tingkat tahunan sebesar 3%, sedangkan publikasi di Cina tumbuh pada tingkat 19% setiap tahun (Witze A, 2016). Untuk menghasilkan publikasi penelitian pada tingkat ini dan terlibat dengan komunitas ilmiah internasional, profesional medis di Tiongkok harus mengadopsi bahasa ilmiah universal bahasa Inggris selain bahasa asli mereka. Kurikulum dengan penelitian sebagai bagian integral dari pendidikan siswa dan promosi fakultas akan memungkinkan siswa dan fakultas menjadi ahli dalam penulisan makalah, penulisan hibah, dan melakukan berbagai proyek penelitian translasi dan klinis.
   Reformasi dalam kurikulum medis dari sistem memori hafalan yang biasanya untuk sekadar mempersiapkan ujian masuk ke pembelajaran berbasis aplikasi telah diamati di berbagai belahan dunia. Potensi kekuatan yang diadopsi dari  timur dan barat, sekolah kedokteran dan sistem kesehatan Tiongkok dapat berfungsi sebagai pintu gerbang antara Tiongkok dan seluruh dunia. Oleh karena itu, institusi medis harus diposisikan untuk merangkul budaya timur dan barat, sistem pendidikan, dan prinsip pemberian layanan kesehatan.
  Para peneliti telah menggemakan tantangan para profesional pendidikan kedokteran untuk meningkatkan kualitas perawatan dan beradaptasi dengan tantangan dinamika dunia yang terus berubah (Scwarz MR et all, 2004). Adopsi nilai-nilai yang akan memungkinkan siswa dari generasi yang lebih muda untuk mengungkapkan pendapat mereka mengenai solusi potensial untuk masalah kesehatan komunitas dan teman sesamanya. Model pendidikan Barat menuntut mahasiswa dan dosen untuk berpikir kritis dan mengungkapkan pendapat mereka. Memori hafalan dan regurgitasi pengetahuan yang tidak berprinsip untuk tujuan tunggal lulus ujian sedang digantikan oleh model pendidikan interaktif dan latihan pemecahan masalah di berbagai belahan dunia (Coles R, 1998; Leisnter S, 2002). Â
   Oleh karena itu, sistem pendidikan kedokteran yang efektif tidak dapat hanya mengandalkanproses pembelajran yang biasanya , melainkan penerapan konsep ilmiah dan keterampilan pemecahan masalah dari masalah medis yang sangat kompleks. Siswa dan peserta pelatihan dapat belajar bagaimana menerapkan konsep-konsep ilmiah secara humaniora, ilmu sosial, kesehatan penduduk, dan keterampilan diagnostik.
d. Kurikulum Dan Sistem Pembelajaran
  Lima tahun kurikulum humaniora dan sains dengan pemaparan kedokteran klinis, diikuti dengan 3 tahun pelatihan khusus baik dalam bidang penelitian maupun bidang klinis spesialisasi, dengan tambahan tahun pelatihan fellowship dalam berbagai disiplin ilmu.
  Kurikulum pendidikan kemanusiaan dan sains selama 5 tahun dapat memaparkan mahasiswa kedokteran pada topik-topik mengenai kesehatan masyarakat yang dapat mempromosikan penggunaan layanan pencegahan untuk komunitas tertentu di Cina.
  Mereka yang berharap untuk terlibat sebagai dokter akan memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam pelatihan residensi dengan durasi bervariasi dari 3 hingga 5 tahun untuk mengembangkan kemampuan dalam disiplin tertentu, seperti bedah anak atau penyakit dalam. Peserta pelatihan harus didorong untuk melakukan subspesialisasi yang sangat diperlukan di Cina
   Sekolah kedokteran di Cina harus memanfaatkan kekuatan kota mereka untuk mempromosikan sekolah kedokteran yang sesuai dengan kurikulum yang ada disana dan sistem kesehatan yang akan membantu membedakan dirinya dari institusi lain di Cina dan dunia. Kolaborasi fakultas kedokteran dengan berbagai pemimpin industri di zona ekonomi kota, seperti yang terlibat dalam robotika, nanoteknologi, kecerdasan buatan, ilmu kependudukan yang menggunakan data besar, dan analisis genomik merupakan ikatan penting untuk mempromosikan aplikasi translasi kedokteran baru. Berbagai zona ekonomi China menawarkan kesempatan unik untuk kolaborasi khusus untuk mempromosikan pengobatan penyakit kompleks yang kreatif dan efisien. Misalnya, Shenzhen diakui sebagai zona ekonomi di Cina (Liu X, et all, 2007). .
e. Sistem Evaluasi Pendidikan
- Program Kedokteran Klinis yang berlangsung selama 5 hingga 6 tahun
- 4 tahun pertama dihabiskan untuk mempelajari kursus sains dasar dan klinis
- Setelah mengikuti tahap pembelajran selama semeter mereka akan dilakukan evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Wahab Syakhrani, 2022. SISTEM PENDIDIKAN DI NEGARA CHINA Abdul Wahab Syakhrani, ADIBA: JOURNAL OF EDUCATION Vol. 2 No. 3 Juli 2022, page 413-420.
Ammon U. Global scientific communication: open questions and policy suggestions. AILA Rev 2007;20:123–33. [24] Witze A. Research gets increasingly international. Nat News 2016.
Coles R. The moral education of medical students. Acad Med: J Assoc Am Med Colleges 1998;73(1):55–7.
ICAN. (2020). Sistem Penddikan Di China. Online. https://www.ican-education.com/beritaevent/news/sistem-pendidikan-di-china
Leinster S. Medical education and the changing face of healthcare delivery. Med Teach 2002;24(1):13–5
Liu X, Heilig GK, Chen J, Heino M. Interactions between economic growth and environmental quality in Shenzhen, China’s first special economic zone. Ecol Econ 2007;62(3–4):559–70
Jacob S. Nasser a,1 , Kevin C. Chung , 2020. Recommendations for the reform of medical education in China: A SWOT analysis. Received 21 October 2019; Revised 11 October 2020; Accepted 17 October 2020 Available online 11 November 2020 2590-2296/© 2020 Published by Elsevier B.V.
Purba, Joen Parnigotan, 2019. Sistem Pendidikan Jasmani Dan Olahraga China, Jurnal Manejemen Sains 2019.
Reynolds TA, Tierney Jr LM. Medical education in modern China. JAMA 2004;291 (17):2141
Schwarz MR, Wojtczak A, Zhou T. Medical education in China’s leading medical schools. Med Teach 2004;26(3):215–22.
Tardy C. The role of English in scientific communication: lingua franca or Tyrannosaurus rex?. J English Acad Purposes 2004;3(3):247–69.
Wang Z, Yin Z, Wei Y-b, Liu L-F, Yang J-R. The expansion of 8-year medical training programs in China: a status report. Med Ed Online 2015.
Wu L, Wang Y, Peng X, et al. Development of a medical academic degree system in China. Med Ed Online 2014;19(1):23141