Nursiya Bito, Abdul Haris Panai, Sitti Roskina Mas,
Nina Lamatenggo
(Penulis adalah Mahasiswa dan Dosen Program Doktor Pendidikan di Universitas Negeri Gorontalo)
Tujuan pendidikan Jepang tercantum dalam Undang-undang pokok pikiran tahun 1947 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan Jepang bertujuan untuk mengembangkan sepenuhnya kepribadian setiap individu baik fisik maupun psikis, yang cinta kebenaran dan keadilan, menghormati nilai-nilai pribadi orang lain, menghargai pekerjaan, memiliki rasa tanggung jawab dengan semangat kemerdekaan sebagai pendiri negara dan masyarakat yang damai. Titik berat pendidikan Jepang adalah pengembangan kemampuan dasar dalam diri generasi muda, dengan asumsi bahwa generasi muda harus siap menyesuaikan diri dengan kemajuan IPTEK yang global. Jepang menerapkan penanaman karakter, moral, dan etika. Fokus utama pendidikannya yaitu tata krama terhadap orang lain. Sejak dini, siswa di Jepang sudah dilatih basic manner, pendidikan karakter, dan moral value menjadi warga negara yang baik. Lama waktu belajar
Jepang memiliki beberapa jenis institusi pendidikan tinggi yaitu Universitas (Daigakku, 大学), Junior College (Tanki Daigakku, ジュニアカレッジ), Technology College (Kosen,高等専門学校), dan Special Training Schools & Community College (Senmon gakko, 専門学校). Sistem masuk perguruan tinggi jepang dikelola oleh The National Center Test for University Entrance Examination merupakan lembaga Administrasi Independen yang menyelenggarakan tes pusat nasional untuk penerimaan universitas dan ujian masuk sekolah hukum di bawah kementerian pendidikan, kebudayaa, olahraga, sains dan teknologi Jepang. Ada 3 jenis tes yang disyaratkan oleh sebagian besar perguruan tinggi daintaranya JLPT (Japan Language Proficiency Test Nihon Ryuugaku Shiken 日本留学試験), EJU (Examination for Japanese University Nihongo Noryoku Shiken日本語能力試験) dan IELTS/TOEFL bagi perguruan tinggi yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. 5 Jurusan Unggulan Perguruan Tinggi di Jepang diantaranya: Bisnis dan manajemen, animasi, IT, Game Creator dan Pariwisata.
Di Jepang kurikulum disusun oleh sebuah komite khusus dibawah kontrol Kementerian Pendidikan (MEXT) dan revisi kurikulum dilakukan setiap 10 tahun. Di Jepang, sebagian besar perguruan tinggi menggunakan sistem penilaian 4 skala, yaitu A (yu (優) 80.00-100.00, Sangat bagus) B (ryō (良) 70.00-79.99, Bagus), C (ka (可) 60.00-69.99 Rata-rata, Lulus) dan F (fuka (不可), 0,00-59,99 Tidak dapat diterima, Gagal)
Sistem pendidikan Jepang berada di posisi teratas dalam hal kualitas dan kinerja. Rata-rata siswa mendapat skor 540 dalam literasi membaca, matematika, dan sains dalam Program Penilaian Siswa Internasional (PISA) OECD, yang lebih tinggi dari rata-rata OECD sebesar 497, menjadikan Jepang salah satu negara OECD teratas dalam kemampuan dan keterampilan siswa. Sekitar 70% siswa yang lulus dari sekolah menengah melanjutkan ke pendidikan tinggi, sehingga menjadikan Jepang salah satu negara paling berpendidikan di dunia.
Pada tahun 2008, Pemerintah Jepang telah mencanangkan rencana “300.000 International Students Plan” yang bertujuan mengundang lebih banyak pelajar internasional untuk kuliah di Jepang. Target 300.000 pelajar internasional ini telah tercapai pada tahun 2019 lalu, namun Negeri Matahari Terbit ini masih terus menarik minat pelajar dari berbagai penjuru dunia. Alasan mengapa Jepang sangat populer sebagai destinasi studi karena menawarkan kualitas pendidikan terbaik. Hal ini terbukti dari literacy rate (tingkat keaksaraan) Jepang yang hampir mencapai 100%. Pada kategori pendidikan tinggi, Jepang memiliki universitas-universitas di terbaik di dunia, lima diantaranya bahkan masuk peringkat top 100 di dunia dalam QS World University Rankings 2022. Biaya pendidikan tinggi di Jepang juga relatif murah jika dibandingkan dengan Amerika Serikat dan Inggris. Jepang Merupakan salah satu negara yang dikenal memiliki sistem pendidikan yang baik. Tahun 2005, Jepang tercatat sebagai negara dengan angka Dropout (DO) terendah di dunia. Berbeda dengan Indonesia yang masa studi mahasiswanya berkisar antara 3,2 tahun sampai 7 tahun, di Jepang hampir dapat dipastikan mahasiswa yang lulus tepat 4 tahun untuk gelar setara sarjana ada di angka 90%, selebihnya tidak lulus karena DO atau mengikuti sistem pada fakultas tertentu. Tahun Ke 4 bagi mahasiswa Jepang (Yon Nen Sei) adalah tahun istimewa. Di tahun ini mereka sudah harus menyelesaikan skripsi mereka sebagai tugas akhir sebelum lulus. Namun keistimewaan lain yang lebih adalah kehadiran sebuah desk, meja khusus yang pastinya dimiliki oleh seorang mahasiswa setelah memilih lab di pertengahan tahun ke tiga. Desk ini biasanya ada dalam ruangan yang sama dengan sensei (dosen) atau ruangan yang berdekatan dengan dosen, menurut saya desk ini salah satu faktor terbesar yang membuat mahasiswa bisa lulus tepat waktu,semua kegiatan di kampus betul-betul terkontrol oleh dosen, konsultasi penelitian pun hampir bisa dilakukan tiap hari jika menemui kesulitan.
Kualitas universitas dan pendidikan tinggi di Jepang diakui secara internasional. Terdapat 41 universitas Jepang yang terdaftar pada Peringkat universitas dunia QS 2020, dengan University of Tokyo pada peringkat ke-22 dan Universitas Kyoto pada peringkat ke-33. Pada tahun 2019, Top 20 Peringkat universitas Asia QS memasukkan empat universitas Jepang, dengan peringkat tertinggi, University of Tokyo, pada posisi ke-11.
Ada lima universitas Jepang yang masuk ke daftar universitas terbaik di dunia sebagaimana dirilis di QS World University Rankings 2021. Tak hanya itu, tapi ada 11 universitas Jepang yang masuk ke daftar 50 universitas terbaik di Asia berdasarkan QS Asia University Rankings 2021. Jepang merupakan salah satu negara maju yang sangat unggul di segala bidang termasuk teknologi dan pendidikan. Saat ini menurut survey dari Best Country Report yang dilangsir oleh US News and World Report BAV Group dan The Wharton School of The University of Pennsylvania pada tahun 2022 dimana Jepang berhasil menduduki peringkat ke-6 sebagai negara dengan sistem pendidikan terbaik saat ini. Jepang menempati peringkat ke-2 dalam peringkat Global Peace Index negara teraman di Asia. Tokyo, ibu kota Jepang, menempati urutan ke-5 di antara kota-kota teraman di dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, ada juga standar kualitas makanan yang tinggi dan obat-obatan yang sangat baik.(***)