Maimun ihsan, Siti Roskina Mas, Abdul Haris Panai, Nina Lamatenggo
(Penulis adalah Mahasiswa dan Dosen Program Doktor Pendidikan di Universitas Negeri Gorontalo)
Pendidikan merupakan kebutuhan paling asasi bagi umat manusia, semua bangsa-bangsa yang maju selalu mengedepankan sektor pendidikan sebagai kebutuhan primer sebagaimana kebutuhan pangan dan papan. Agar supaya eksistensi suatu bangsa terus survive bahkan bertransformasi menjadi negara modern, maka pilihan utamanya adalah memprioritaskan sektor pendidikan. Secara global urgensi pendidikan telah menjadi perhatian lembaga-lembaga internasional, PBB misalnya sejak tahun 2015 secara resmi mengesahkan agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Di Indonesia komitmen untuk memajukan dunia pendidikan, salah satunya diformalkan dalam pasal 31 ayat 4 UUD 1945 (amandemen ke-4). Dalam pasal tersebut diisyaratkan agar pemerintah (pusat dan daerah) mengalokasikan anggaran APBN dan APBD sekurang-kurangnya 20 persen dari total anggarannya per tahun. Perhatian masyarakat dunia terhadap pendidikan kedokteran pun terus dilakukan searah dengan kemajuan iptek serta tinggi kebutuhan publik terhadap sektor kesehatan.
Banyak negara menjadikan pendidikan kedokteran sebagai icon utama negaranya, dua diantaranya adalah Jerman dan Singapura. Prestasi dan pengakuan internasional atas keunggulan mengelola pendidikan kedokteran menjadi alasan utama pemilihan topik tulisan ini. Berkaitan dengan hal tersebut, dipandang perlu menelaah dan mengkomperasi sistem pendidikan kedokteran pada kedua negara tersebut. Dalam perspektif ilmu pendidikan, pendidikan komparatif bermakna untuk membandingkan persamaan dan perbedaan teori dan praktik yang berada di sebuah negara serta menelaah keunggulannya masing-masing sehingga dapat dijadikan teladan dan lesson learned pada negara lain, tidak terkecuali Indonesia
Bundesrepublik Deutschland sangat familier disebut oleh masyarakat Indonesia sebagai negara Jerman. Negara terkemuka di dunia ini merupakan salah satu kiblat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jerman menjadi salah satu primadona mahasiswa dari berbagai negara untuk menuntut ilmu yang prosentasenya mencapai 13,2 persen atau sekitar 370.000 mahasiswa yang berasal dari mancanegara. Penyebabnya, antara lain: ada jaminan kualitas dan kecanggihan teknologi pendidikan, serta berbiaya murah bahkan beasiswa. Sementara Singapura (Republic of Singapore) yang dibangun abad ke-19 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, walaupun termasuk negara baru dan kecil tetapi karena manajemen pembangunannya sangat baik, menjadikan negara ini sebagai pusat berbagai aktivitas bisnis, pendidikan dan kesehatan. Pada bidang kesehatan Singapura menjadi medical tourism (wisata berobat) sebagai tawaran bagi masyarakat dunia dimana Indonesia menjadi negara ranking pertama (sekitar 47 persen) yang berobat di negara tersebut.
Sistem pendidikan kedokteran di Jerman
Pendidikan kedokteran di Jerman bertujuan untuk memproduksi dokter yang secara ilmiah dan praktis memenuhi syarat serta mampu melakukan praktik kedokteran secara mandiri dan otonom (Christoph Nikendei, et al; 2009: 591). Untuk lebih meningkatkan kualitas dan menenuhi tuntutan global, maka sejak tahun 2002 diadakan reformasi dan inovasi pendidikan kedokteran melalui menetapan peraturan lisensi medis atau yang disebut sebagai “Approbationsordnung fu¨ r A¨ rzte 2002” (Regulation of the Licensing of Doctors).
Durasi pendidikan kedokteran (profesi dokter) di Jerman secara reguler membutuhkan waktu sekitar enam tahun dan tiga bulan (6 tahun 3 bulan), yang terdiri dari tiga bagian, yakni: ilmu dasar (dua tahun), ilmu klinis (tiga tahun) dan sisanya adalah tahap klinis akhir. Bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan seluruh tahap pendidikan, meraih dokter alias “Arzt” tanpa ada gelar, dan apabila mengambil gelar “Dr. Med” (doctor medicinae/Doktor der Medizin), maka harus melalui Doktorarbeit, waktu tempuhnya sekitar 1 -2 tahun. Pasca studi Kedokteran Umum, untuk dapat berpraktik dan mendapatkan pengakuan dalam profesi dokter, harus melalui state examination (staatsexamen). Di Indonesia disebut sebagai Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter atau Dokter Gigi (UKMPPD). Apabila para dokter umum yang telah ‘bersertifikat’ tersebut mau melanjutkan ke jenjang spesialis, maka dibutuhkan waktu enam tahun lagi tergantung jurusan yang dipilih. https://suneducationgroup.com, 18 November 2020)
Sistem pendidikan kedokteran yang khas di Jerman yang terpenting adalah kemampuan akademik serta kemampuan bahasa (Inggris dan Jerman). Bagi calon mahasiswa dari manca negara, sangat dianjurkan menguasai bahasa Jerman karena umumnya proses pembelajarannya berbahasa negara tersebut, Penguasaan bahasa adalah sangat penting mengingat dapat mempermudah dalam proses belajar, oleh karena itu penguasaannya harus mencapai Level C1 (nilai penguasaan tertinggi). Prosedur untuk masuk ke Fakultas Kedokteran mengalami perubahan yaitu dengan mengikuti amandemen peraturan perizinan medik, fase pra-klinis dengan fokus ilmiah dan fase klinis pada tahun terakhir,serta diakhiri dengan pelatihan praktis. Kekhasan dari pendidikan kedokteran di Jerman, juga terkait dengan ujian dimana pada ujian fakultas tidak ada nilai yang diberikan, nilai individu diberikan berupa Sertifikat Kualifikasi yakni state examination (staatsexamen). Di Indonesia state examination dikenal sebagai surat tanda registrasi (STR) yang dikeluarkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia yang kemudian menjadi dasar untuk penerbitan Surat Izin Praktik. (Chenot, 2009 : Christoph Nikendei, et al ; 2009).
Faculty of Medicine München (https://www-med-tum), mempublikasikan bahwa sejak tahun 2011/2012 telah diadakan reformasi kurikulum pendidikan Kedokteran, tujuan utamanya untuk menyesuaikan pengajaran dengan profesi medis modern dan temuan baru dalam didaktik medis. Kurikulum tersebut terdiri dari bagian pertama: fase nonklinis, yang meliputi kuliah dalam bentuk ceramah sampai batas tertentu; seminar dan kursus praktis. Bagian kedua sebagai persiapan atau transisi ke tahun praktik (klinik). Terdapat dua tipe jurusan kedokteran di Jerman, yakni regelstudiengang dan modellstudiengang.
Regelstudiengang membagi waktu perkuliahan ke masa teori (Vorklinik) dan praktik (Klinik). Sedangkan Modellstudiengang lebih menekankan teori dan praktik secara bersamaan dari masa awal perkuliahan. Kompetensi medis yang di targetkan terdiri dari tiga dimensi yaitu: kompetensi profesional, kompetensi ilmiah dan kompetensi sosial. Para mahasiswa diajarkan pula perihal komunikasi, konseling dan edukasi antara dokter dan pasien. Pengetahuan dan praktik ini sangat penting mengingat dalam kesehariannya para dokter harus berhadapan dengan pasien sehingga membutuhkan berbagai kompetensi. Sistem evaluasi pendidikan kedokteran di Jerman, yakni dengan melakukan evaluasi: kelembagaan (institusional), kesisteman (proses bisnis), dan kurikulum. Evaluasi juga dilakukan: untuk menilai kualitas dan kinerja para dosen dan guru besar; serta menilai presatasi akademik para mahasiswa. (Weber, 2001), Secara bertahap ujian (penilaian/evaluasi) yang wajib diikuti, adalah staatsexamen selama tiga kali. Staatsexamen yang ketiga, biasa disebut Hammerexamen ini merupakan ujian akhir untuk menjadi dokter, serta evaluasi izin untuk praktik dokter dilakukan melalui state examination (staatsexamen).
Merupakan suatu hal yang sangat menarik, adalah negara ini memberikan subsidi pendidikan gratis pada warganya, bahkan mahasiswa kedokteran mancanegara dapat memperoleh beasiswa, (lifepal.co.id, 19 agustus 2021). Pembebasan biaya dalam membayar kuliah di Jerman bukan berarti tidak mengeluarkan uang sama sekali, karena tiap mahasiswa akan dikenakan biaya administrasi yang besarnya berbeda-beda tergantung dari ketentuan setiap perguruan tinggi. Biaya administrasi tersebut tidak dipakai untuk biaya kuliah, tetapi untuk memperoleh fasilitas lain seperti transportasi area kampus. Kontribusi semester dua kali setahun dengan nilai berkisar antara 200 – 300 Euro per semester. (https://suneducationgroup.com, 18 November 2020). Pembayarannya sangat murah, bandingkan dengan biaya studi di Indonesia. Pendidikan gratis/beasiswa tidak menjadikan kualitasnya rendah, bahkan berdasarkan beberapa laporan ada beberapa keunggulan sistem pendidikan (semua fakultas termasuk kedokteran) di Jerman, yakni pada tahun 2010, terdapat enam perguruan tinggi terbaik di dunia berada di Jerman. LMU Munich di posisi ke-32 sebagai Fakultas Kedokteran terbaik dunia, Universitas Heidelberg rangking ke-47 dan Universitas Humboldt Berlin memenpati posisi ke-67, demikian yang lainnya memempati ranking terbaik 100 teratas. Keunggulan lainnya, adalah pasca studi mahasiswa manca negara diperkenankan untuk bekerja hingga 18 bulan. (HC Indonesia Editor ,2021)
Sistem pendidikan kedokteran di Singapura
Dalam Strategic Planning Lead MCF 2023, disebutkan bahwa tujuan (pendidikan kedokteran) di Singapura adalah “menjadi institusi kesehatan paling inovatif, berkinerja terbaik, dan terpercaya di dunia” (https://www.mycareersfuture.gov.sg). Terdapat beberapa Fakultas Kedokteran di Singapura yang berkelas dunia, salah satunya adalah National University of Singapore (NUS). Fakultas Kedokteran NUS Yong Loo Lin adalah sekolah kedokteran pertama dan terbesar di Singapura, berdiri tahun 1905 yang telah melahirkan sekitar 12 ribu dokter. Visinya adalah “Inspiring Health for All”, sementara nilai-nilai budaya kerjanya adalah: Humility, Compassion, Integrity, Respect (kerendahan hati, kasih sayang, integritas, rasa hormat). (https://medicine-nus-edu).
Singapura menawarkan gelar sarjana kedokteran yang disebut Bachelor of Medicine dan Bachelor of Surgery (MBBS) dengan durasi 5 (lima) tahun yang terdiri dari: pengenalan di awal tahunnya dan para mahasiswa akan diperkenankan untuk mengambil program studi elektif (pilihan) dimulai di tahun ke-3 hingga selanjutnya. (https://www.fakultaskedokteran.id). Untuk tetap menjaga kualitas diadakan kolaborasi dengan perguruan tinggi mancanegara, seperti Program studi lanjutan dibangun kemitraan antara Duke University School of Medicine di Durham, NC dan National University of Singapore (NUS). Lulusannya memperoleh gelar Doctor of Medicine (MD) atau PhD yang diberikan bersama oleh dua institusi kelas dunia tersebut. (https://www.hotcourses.co.id).
Terkait dengan biaya pendidikan, berbeda dengan Jerman. Biaya kuliah jurusan kesehatan dan kedokteran di Singapura memiliki kisaran antara Rp 185 juta sampai sekitar Rp 800 juta per tahun. (https://www.easyuni.co.id) . Akan tetapi terdapat beberapa kekhasan pendidikan di Singapura, antara lain pemerintah menyiapkan satu level pendidikan pasca studi di SLTA (secondary education), yakni Pre-University Education (Pendidikan Pra-Universitas) yang durasinya sekitar 2 tahun. Manfaat sistem ini adalah untuk meminimalisir lebarnya link and match antara perguruan tinggi dengan pasar kerja. Hanin (https://www.academia.edu)
Dalam hal kurikulum kedokteran, Singapura menerapkan berbagai model kurikulum, seperti berbasis sistem (system-based), berbasis kasus (case-based) dan pembelajaran berbasis disiplin (discipline-based learning). Hal ini merupakan upaya dalam memberikan pembelajaran yang seimbang dan variatif dimana komponen kurikuler akan menghubungkan ilmu biomedis, klinis dan perilaku/sosial, karenanya memungkinkan mahasiswa untuk menghubungkan teori dengan praktik. (Ministry of Health 2014). Model kurikulum seperti ini, juga diterapkan di Indonesia dan seluruh dunia karena merupakan standar baku. Bahwa untuk menjamin kualitas pendidikan kedokteran, Kementerian Kesehatan menunjuk Singapore Medical Council (SMC) dalam menyusun Kurikulum Kedokteran Nasional serta pembuatan standar minimum untuk kurikulum medis sarjana kedokteran. Pendidikan kedokteran Singapura membagi kurikulum dalam 5 (lima) fase. Tahap 1 dan 2 terdiri dari mata pelajaran umum yang berkaitan dengan kedokteran dan anatomi manusia. Mereka membangun pengetahuan dasar siswa. Fase 3, 4 dan 5 menggali lebih dalam ke lapangan dan mengajarkan secara spesifik kedokteran dan pembedahan. mahasiswa diberikan pilihan untuk memilih pilihan dalam tiga fase terakhir ini.
Sistem evaluasi pendidikan di Singapura memasukkan kerangka kerja International Accreditation Council for Graduate Medical Education (ACGME), dimana kurikulum, sistem penilaian (evaluasi), serta pendekatan pengajaran dan pembelajaran ikut berubah yakni dengan peningkatan penggunaan pembelajaran berbasis teknologi dan proses evaluasi program telah diperluas, hal ini dipraktikan pada Pusat Pendidikan Kedokteran di National University of Singapore. Dujeepa Samaraskera (2015)
Sejak tahun 1997 diadakan reformasi penilaian ‘Assessment for Learning’ dimana terdapat tiga area untuk perbaikan, yaitu: (a) penilaian untuk pembelajaran—standar yang jelas untuk praktik umpan balik yang efektif; (b) penilaian untuk pembelajaran berkelanjutan, dan (c) penilaian untuk mengintegrasikan pembelajaran holistik. Keunggulan sistem pendidikan kedokterannya, yakni para alumni berpeluang karier sebagai dokter berkelas dunia, mengingat Singpura memliki jaringan kerjasama internasional, memiliki kualifikasi pendidikan berklas dunia (30 besar menurut peringkat dari (World University Rankings) serta memiliki aktivitas pendidikan pelatihan berkualitas. Oleh karena itu, sangat beralasan ketika Majalah AsiaWeek (2000), menetapkan NUS sebagai salah satu universitas terbaik di Asia.
Lesson learned untuk Indonesia
Berdasarkan atas kajian perbandingan keunggulan sistem pendidikan kedokteran di Jerman dan Singapura, maka tidak dapat dipungkiri kedua negara ini sangat layak dinobatkan sebagai negara modern dan maju dibidang pendidikan kedokteran yang berklas dunia, setidaknya dari aspek kekhasan sistem pendidikan, kurikulum, sistem evaluasi dan regulasi pemerintahnya. Indonesia dapat menjadikan hal-hal tersebut sebagai lesson learned bagi pengembangan pendidikan kedokteran yang sampai saat ini masih perlu direformasi. Indonesia tidak hanya perlu meningkatkan kualitas sarana prasarana yang lebih modern, ketersediaan tenaga pendidik, dan biaya pendidikan yang relatif terjangkau bahkan gratis tetapi harus segera dibangun kemitraan dengan perguruan tinggi klas dunia serta tentu terus berinovasi dalam segala hal.
Sumber :
Christoph Nikendei, Peter Weyrich, Jana Junger & Markus Schrauth. (2009: 591), Round The World. Medical education in Germany. https://www.researchgate.net/publication.
https://www.goriau.com https://www.bundesgesundheitsministerium. The Federal Ministry of Health. 6 Mar 2023.
Anonim. 2020. Fakta Universitas Kedokteran di Jerman yang Dikenal Berkualitas. (https://suneducationgroup.com. 18 November 2020).
Ministry of Health. 2014. Outcomes and Standards for Undergraduate Medical Education in Singapore Recommendations of the National Medical Undergraduate Curriculum Committee. Singapore.
Kelvin Tan. 2011. Assessment for learning in Singapore: unpacking its meanings and identifying some areas for improvement. Educational Research for Policy and Practice volume 10, pages91–103 (2011). https://link.springer.com/article.
https://www.ican-education.com/blog. Tiga Universitas Kedokteran Terbaik di Singapura.
Chenot, Jean François. 2009. Undergraduate medical education in Germany. National Library of Medicine. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles
Weber, A. 2001. Assessment of teaching at the faculties of medicine in Germany. Deutsche Medizinische Wochenschrift 125(51-52): https://www.researchgate.net/publication
HC Indonesia Editor. 2021. Enam Alasan Mengapa Kuliah Di Jerman Bagus Untukmu. https://www.hotcourses.co.id/study-in-germany
Praktischarz. Medizinstudium: Überblick über unterschiedliche Curricula der Unis. https://www.praktischarzt.de/magazin.
Rohman, A. 2013. Pendidikan Komparatif. Dasar-dasar Teori Perbandingan Antar Bangsa. Aswaja Presindo. Yogyakarta.
Dujeepa Samaraskera. 2015. Medical education in Singapore. Medical Teacher 37(8):1-7. National University of Singapore https://www.researchgate.net/publication
GLAXOSMITHKLINE PTE LTD. Strategic Planning Lead MCF. 2023. Government of Singapore. Last Updated 16 Mar 2023. https://www.mycareersfuture.gov.sg.
Hanin, A. Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura. https://www.academia.edu.
Tiga Fakultas Kedokteran Terbaik di Singapura. 2021. https://www.fakultaskedokteran.id
EasyUni Sdn Bhd (818200-P) © 2023. Kuliah Kesehatan dan Kedokteran di Singapura. https://www.easyuni.co.id
Curriculum und Lehrmethoden. Fakultät für Medizin. Technical University of Munich, Faculty of Medicine. München https://www-med-tum
Taufik, M. 2022. Perbandingan antara Sistem Pendidikan di Indonesia dan Singapura, https://www.kompasiana.com