GOPOS.ID, GORONTALO – Inflasi di Kota Gorontalo selama Bulan Ramadan hingga Lebaran Idulfitri 1444 Hijriyah terkendali. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat, inflasi month to month (mtm) di Bulan April 2023 hanya sebesar 0,02 persen.
Terkendalinya tingkat inflasi di Kota Gorontalo ini ditunjang oleh berbagai macam faktor. Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif mengungkapkan, beberapa faktor yang menunjang terkendalinya inflasi yaitu lancarnya suplai komoditas dan operasi pasar yang sangat berdampak dan efektif.
“Jadi tidak seperti bisanya, inflasi kali ini menjelang bulan ramadan sebenarnya siapapun pihak menyangka pasti akan tinggi. Tapi justru terkendali di angka hanya 0,02 persen,” ujar Mukhanif pada pers rilis BPS Provinsi Gorontalo, Selasa (2/5/2023).
Mukhanif mengatakan, pihaknya melakukan pendataan dengan mengukur rata-rata harga komoditas di lapangan. Faktor lainnya yang ikut menyebabkan terkendalinya inflasi di Kota Gorontalo ialah adanya stok komoditas yang lancar.
“Kalau dilihat dari komoditas yang biasanya bulan tertentu bulan di mana Masyarakat kita sangat konsumtif kali ini justru tidak. Seperti cabe rawit dan daging ayam ras. Itu biasanya masyarakat kita secara kebiasaan konsumsinya tinggi kali ini menarik, harga ke bawah. Tentunya stok yang aman. Juga menyebabkan harga terkendali,” kata Mukhanif.
Sementara, secara year on year (yoy), di April 2023 Kota Gorontalo mengalami inflasi sebesar 3,45 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 109,12 pada April 2022 menjadi 112,88 pada April 2023.
Inflasi yoy Kota Gorontalo terjadi karena adanya kenaikan indeks pada 10 kelompok pengeluaran dan penurunan pada 1 kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,70 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,92 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,52 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,79 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,73 persen; kelompok transportasi sebesar 9,25 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,35 persen; kelompok pendidikan sebesar 2.4 persen; kelompok penyedia makanan dan minuman/restoran sebesar 2.75 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5.27 persen. Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,35 persen.
“Bahan Makanan pada April 2023 mengalami inflasi yoy sebesar 2,76 persen,” ujar Mukhanif. (muhajir/gopos)