GOPOS.ID, GORONTALO – Prajurit TNI Batalyon Infanteri (Yonif) 713/Satyatama, Gorontalo mulai menjalankan tugas pengamanan perbatasan (Pamtas) RI-Papua Nugini. Hari ini, Sabtu (3/8/2019), satuan tugas yang berjumlah 450 personel tersebut bertolak dari Pelabuhan Gorontalo menuju perbatasan RI-PNG.
Perjalanan Satgas Pamtas Yonif 713/ST Gorontalo menuju perbatasan RI-PNG menggunakan KRI Teluk Parigi-539. Kapal yang telah berlabuh sejak Kamis (1/8/2019) di Pelabuhan Gorontalo, itu disiapkan TNI AL Satuan Lintas Laut Militer (Satlilamil) Surabaya untuk memfasilitasi pelaksanaan tugas Satgas Pamtas.
“Perjalanan menuju lokasi akan ditempuh selama 7 hari,” ujar Komandan KRI Teluk Parigi-539 Mayor Laut (P) Tri Hidayat,S.Sos kepada gopos.id.
Sebelumnya, upacara pemberangkatan Satgas Pamtas Yonif 713/ST dipimpin Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Tiopan Aritonang. Upacara berlangsung di Pelabuhan Gorontalo, Jumat (2/8/2019) sore. Hadir dalam upacara pemberangkatan Danrem 133/Nani Wartabone Kolonel Czi Arnold AP Ritiauw, Plh Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Syukri J Botutihe serta Dandim se-Gorontalo. Ikut hadir pula unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta Persatuan Istri TNI (Persit) Yonif 713/ST.
Pada kesempatan tersebut, Plh Sekdaprov Gorontalo Syukri J Botutihe menyerahkan bantuan operasional untuk Satgas Pamtas Yonif 713/ST.
“Senantiasa jaga nama baik rakyat dan Provinsi Gorontalo. Pahami tugas dan tanggung jawab,” ujar Syukri Botutihe mewakili Gubernur Gorontalo.
Baca juga: Potret Haru Prajurit Yonif 713/ST Gorontalo Tinggalkan Keluarga demi NKRI
Sementara itu Pangdam Merdeka Mayjen Tiopan Aritonang dalam arahannya menekankan, prajurit yang akan bertugas di perbatasan untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Jaga soliditas dan kekompakan dari komandan sampai dengan anggota. Kenali karakteristik daerah tugas, waspada dalam setiap kegiatan, serta raih keberhasilan.
“Tugas ini tentunya tidaklah ringan. Selain mengamankan wilayah dan menciptakan rasa aman bagi masyarakat, kalian juga harus mengamankan diri sekaligus mampu melaksanakan tugas. Berangkat dengan kehormatan pulang dengan kebanggaan,” ujar Tiopan Aritonang.
Panglima TNI Bintang Dua turut berpesan, prajurit yang melaksanakan tugas di perbatasan tidak ragu meninggalkan istri dan anak.
“Apa yang kalian lakukan adalah ibadah untuk menjalankan tugas negara. Saya selaku Pangdam akan bertanggung jawab sepenuhnya atas keselamatan dan kehormatan keluarga kalian di pangkalan,” tegas Tiopan Aritonang.(adm-02/gopos)