GOPOS.ID – Liliyana Natsir tak dapat menyembunyikan rasa sedih dan haru, tatkala seluruh Istora menggemakan namanya, Minggu (27/1/2019).
Setelah 24 tahun mengarungi perjalanan di bulutangkis. Kini sampailah ia di penghujung kariernya. Tiba saatnya ia harus mengucapkan selamat tinggal kepada olahraga yang telah membesarkan namanya.
Sudah tak terhitung lagi berapa kali Liliyana berjuang hidup mati demi Merah-Putih. Mulai dari gelar turnamen terbuka, gelar hat-trick All England pada 2012, 2013 dan 2014.
Empat gelar juara dunia pada tahun 2005, 2007, 2013 dan 2017. Puncaknya medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 yang diraih bersama Tontowi Ahmad.
Sebagai bentuk apresiasi pengorbanan dan prestasi yang telah mengangkat nama Indonesia, Minggu (27/1/2019), digelar Liliyana Natsir’s Farewell Event. Tepat sebelum laga final Daihatsu Indonesia Masters 2019 di Istora Senayan.
Sebelum memasuki arena, Liliyana tak dapat menahan jatuh air matanya kala ia melihat video orang-orang terdekatnya. Richard Mainaky, Nova Widianto dan Vita Marissa memberikan kesan-kesan tentangnya.Â
Baca juga:Â Bertandang ke Gorontalo, Persipura Sudah Siapkan Taktik Menang
Liliyana memasuki Istora didampingi 17 atlet pelatnas, menggambarkan 17 tahun Liliyana berada di Pelatnas PBSI Cipayung. Dalam acara ini turut hadir Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dan Ketua Umum PP PBSI Wiranto.
“Terima kasih atas dedikasi dan pengorbanan yang telah diberikan Butet kepada Indonesia. Momen medali emas Olimpiade Rio 2016 adalah momen terfavorit saya selama menjadi menteri,” kata Imam disambut riuh tepuk tangan penonton.
Apresiasi serupa turut disampaikan Wiranto. Menurut mantan Panglima ABRI itu, Liliyana merupakan pemain terlama yang menghuni pelatnas selama 17 tahun. Di pelatnas itu penuh perjuangan dan tidak mudah.
“Ini menjadi pelajaran untuk atlet muda agar bisa mengikuti jejak Butet untuk mengembalikan kejayaan bulutangkis Indonesia. Terima kasih kepada Butet yang sudah mengharumkan nama Indonesia dengan prestasi-prestasinya,” sebut Wiranto.Â
Usai menyampaikan sambutannya, Wiranto menyerahkan cendera mata berupa action figure Liliyana Natsir.
Dengan terbata-bata, Liliyana membuka kata sambutannya. Ia bahkan harus berhenti bicara beberapa kali untuk menahan jatuh air matanya.
“Hari ini adalah hari yang berat buat saya. Minggu 27 Januari 2019, saya menyatakan pensiun sebagai atlet bulutangkis. Dunia ini yang membesarkan nama saya. Saya tidak pergi menjauh, tapi memberikan kesempatan kepada adik-adik saya untuk menjadi pemenang baru,” kata Liliyana.
“Saya juga ingin menyampaikan pesan motivasi kepada adik-adik saya para pemain muda. Kekalahan itu tidak memalukan, yang memalukan itu menyerah,” tuturnya.
Baca juga:Â Tahun Ini, RSUD Ainun Habibie Target Naik ke Tipe C
Liliyana mengkau begitu banyak pihak yang mendukungnya selama ia menjadi pemain bulutangkis. Untuk itu ia ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang tak henti-hentinya memberi support. Mulai dari keluarga, pelatih, para pemain pelatnas, PB Djarum, sponsor, Menpora, Ketum PBSI. Para pendukung serta tak lupa pasangan mainnya. Dari Nova, Vita hingga Tontowi.
Di akhir acara, Liliyana mendapat kejutan dari kedua orangtuanya. Sang mama, Olly Maramis, memberikan karangan bunga untuknya. Sang papa, Beno Natsir menyusul setelah menyampaikan kata-kata betapa bangganya ia memiliki Liliyana sebagai putrinya.(adm-02)
Sumber : Badminton Indonesia