GOPOS.ID, GORONTALO – Sebanyak 103 warga asal Kabupaten Gorontalo yang mengikuti perekrutan Seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) di Kabupaten Bone Bolango diduga menjadi korban penipuan perekrutan CASN.
Kasus dugaan penipuan tersebut terungkap saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di ruang sidang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo, Selasa, (19/10/2021).
Salah seorang korban perekrutan CASN, Arief Setiawan Abdulkadir mengungkapkan awalnya peserta CASN ini dimintakan uang dengan jumlah yang berbeda beda.
“Salah satu oknum penipu bernama EHH alias Esto. Dia berstatus ASN di Bone Bolango yang bertugas di salah satu kantor Camat Bone Bolango,” ungkap Arief saat RDP.
Arif menjelaskan Esto menggunakan perantara dalam mengumpulkan/meminta uang ke sejumlah korban perekrutan CASN. Mereka dijanjikan akan menjadi CASN setelah menyetor sejumlah uang tersebut.
“Dari tahap satu sudah ada peserta CASN berjumlah 9 orang pertama dimintakan uang sebanyak Rp. 25 juta yang dimintakan oleh perantara dari Esto yang bernama HD alias Hadijah ,” sambungnya
“Saya dan teman saya juga dimintakan Rp. 35 juta, karena kami gelombang kedua jadi ibu Hadijah ini minta lebih banyak,” imbuhnya.
Arif membeberkan, semakin lama dana ini makin hari makin bertambah pasalnya peserta CASN juga telah dimintakan lagi uang sepatu, uang korpri, dan uang dinas keki.
“Total uang yang saya kasih ke ibu Hadijah sudah mencapai Rp 43 juta lebih,” bebernya.
Ditempat yang sama, oknum ASN Bone Bolango Esto menegaskan bahwa kejadian sebenarnya tidak ada perekrutan CASN di Bone Bolango.
“Tidak ada perekrutan,” tegasnya.
Esto mengatakan, dirinya akan akan menggantikan dana tersebut dengan batas waktu sampai dengan tanggal 31 januari 2022.
“Jaminannya sertifikat rumah,” ujar esto.
Sekedar informasi, diketahui semua dana yang masuk kepada Esto sebanyak 774 juta yang didapati dari permintaan kepada para calon pelamar CASN di wilayah Bone Bolango. (Putra/Gopos)