GOPOS.ID, GORONTALO – Jajaran tenaga kesehatan se-Provinsi Gorontalo diminta siaga dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit Pneumonia yang dibawa dari Negara Tiongkok ke Indonesia.
Instruksi ini disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Misranda E. U. Nalole, M.Si., menindaklanjuti Surat Edaran Direktur Jenderal Pencegahan dan Pegendalian Penyakit (P2P), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor SR.03.04/11/55/2020. Tentang Kesiapsiagaan dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Penyakit Pneumonia.
Menurut Misranda, langkah-langkah pencegahan dan antisipasi penyebaran penyakit Pneumonia ini dilakukan mengikuti standar prosedur operasional yang ditetapkan oleh Kemenkes dan berdasarkan arahan Ditjen P2P.
“Kami provinsi dan kabupaten/kota diminta melakukan langkah-langkah antisipasi. Diantaranya melakukan pengamatan terhadap peningkatan kasus Pneumonia yang terjadi di wilayah masing-masing,” ungkap Misranda, Kamis (23/01/2020).
Selain itu, dengan koordinasi dinas kesehatan kabupaten/kota menginstruksikan kepada puskesmas atau rumah sakit. Agar petugas kesehatan memantau lebih ketat dan melakukan isolasi pasien dengan gejala Pneumonia. Serta ada riwayat perjalanan dari negara terjangkit dalam empat betas hari sebelum munculnya gejala.
Untuk itu Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo melalui Seksi Promosi Kesehatan dan Tim Infokom akan terus memberikan komunikasi informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang Pneumonia dan cara mencegah penularannya.
“Dengan sumber daya yang ada, kami akan memaksimalkan penyebaran informasi melalui media sosial maupun media partner. Agar informasi terkait penularan dan pencegahan serta pennggulangan kegawatdaruratan sampai ke masyarakat” ucapnya.
Adapun beberapa rumah sakit yang bisa dijadikan rujukan jika terjadi kasus diantaranya RSUD M. M. Dunda Limboto, Kabupaten Gorontalo dan RSUD dr. Aloei Saboe, Kota Gorontalo.
“Dinkes provinsi juga akan menyiagakan RSUD dr. Hasri Ainun Habibie untuk mendukung RSUD yang menjadi rujukan. Juga bersama Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) meningkatkan pengawasan melalui bandara dan Pelabuhan,” pungkas Misranda.
Sementara itu, Kapala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), dr. Irma Cahyani Ranti mengatakan beberapa upaya pencegahan dapat dilakukan. Diantaranya dengan dengan cuci tangan pakai sabun dan menutup mulut serta hidung saat batuk atau bersin.
“Dianjurkan agar segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat, bila mengalami gejala demam, batuk, sesak dan gangguan pernapasan. Serta memiliki riwayat perjalanan dari negara terjangkit dalam waktu empat belas hari sebelum timbul tanda/gejala,” kata dr. Irma.
Dinas Kesehatan Provinsi juga menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan mengikuti langkah-langkah pencegahan untuk mencegah penularan penyakit.
Sebelumnya dikutip dari CNN, jumlah korban meninggal dunia akibat virus corona atau coronavirus ini dilaporkan pemerintah China pada Rabu (22/01/2020) telah mencapai 17 orang. Sejauh ini wabah dengan gejala batuk, kesulitan bernapas, dan radang paru-paru ini telah melanda Amerika Serikat, Taiwan, Thailand, Jepang, Korea Selatan, dan Makau. (muhajir/gopos)