GOPOS.ID, SUWAWA – Jembatan Molintogupo yang ambruk di hantam derasnya air sungai Bone membuat warga di Suwawa Selatan terisolir. Bahkan warga Suwawa Selatan yang ingin ke Suwawa Tengah atau sebaliknya harus menggunakan jasa perahu Ponton yang dibuat sendiri.
Masyarakat setempat mengambil inisiatif sendiri untuk membuat perahu ponton rakitan itu sebagai akses penghubung antara dua kecamatan yang berada di kabupaten Bone Bolango.
Santi Alagolo, warga desa Molintogupo kecamatan Suwawa Selatan mengungkapkan untuk akses dari desanya menuju ke Suwawa Tengah, ia harus meminta tolong untuk dibantu agar dapat melintas. Sebab air sungai yang deras, berpotensi membuat mereka terseret.
“Tergantung air, kalau air besar jelas kami takut untuk menyembrang. Tapi kalau airnya surut, kami bisa melintas di bawah jembatan,” ujar Santi, Jumat (26/6/2020).
Santi juga mengatakan bahwa dirinya baru dua kali menggunakan akses transportasi perahu itu. Pertama ketika mau ke pasar Minggu yang berada di Suwawa Timur. Kedua, saat ini dirinya sedang mengurus berkas untuk anaknya yang baru masuk Madrasah Tsanawiyah (MTS).
“Karena anak saya juga kan ingin sekolah. Ketika air deras, mereka takut untuk menyebrangi sungai, walaupun menggunakan perahu. Terus orang yang di perahu juga tidak mau mengantarkan,” kata Santi.
Di tempat yang sama, Ahmad Mahmud, pemilik perahu tersebut menuturkan dirinya membuat rakit itu karena kasihan melihat warga yang sulit untuk mengakses ke seberang sungai.
“Kami membuat ini karena kasihan warga yang punya motor sulit untuk menyebrang. Untuk biaya penyebrangan, motor Rp. 10.000 dan kalau untuk orang dia Rp. 5.000,” ujarnya. (Pras/gopos)