GOPOS.ID, POPAYATO – Tiga warga Desa Butungale, Kecamatan Popayato Barat, Pohuwato, menjadi korban peredaran uang palsu pecahan Rp100 ribu.
Uang palsu tersebut baru diketahui oleh saat hendak berbelanja ke salah satu toko. Saat akan bertransaksi ternyata di antara lembaran Rupiah terdapat uang palsu. Bahkan tak hanya di toko, saat salah seorang warga hendak melakukan transaksi di salah satu bank di Popayato juga turut ditemuka uang palsu.
Salah satu korban uang palsu juga, Aljuhrain Lahiya alias Lian (39), mengakan dirinya menjadi korban dugaan uang palsu itu, mengingat uang itu sama persis dengan uang asli, sehingga tidak menahu uang itu berasal dari siapa.
“Nanti ada pigi berbelanja di toko sama Cun baru di tahu itu uang palsu,” ujar Lahiya, Selasa (20/09/2022)
Dirinya menjelaskan, keluarganya juga menjadi korban uang palsu dengan jumlah pecahan 100 ribu sebanyak dua lembar, sedangkan pihaknya hanya mendapat pecahan 100 ribu satu lembar saja.
Selain itu, Lahiya juga mengaku bahwa dirinya tidak melaporkan persoalan itu kepada kepala desa maupun polsek popayato barat.
“Saya tidak melapor kepada pihak kepolisian, nanti orang lain yang melapor saja,” ungkap Lahiya
Kapolsek Popayato Barat, Ipda Renly H. Turangan, saat di konfirmasi Gopos.id belum tanggapan soal dugaan peredaran uang palsu yang berada di Popayato itu.(yusuf/gopos)