GOPOS.ID, GORONTALO – Mohamad Andi Indalan, warga asal Kecamatan Pagimana, Sulawesi Tengah (Sulteng) dikeroyok oleh tujuh orang debt collector (DC) di Kota Gorontalo.
Pria yang akrab disapa Andi itu menceritakan kronologis kejadian yang menimpanya pada Senin, kemarin sore (24/3/2025).
Saat itu dia bersama iparnya tengah berada di Kota Gorontalo dan dalam perjalanan pulang usai belanja beberapa perlengkapan rumah. Tiba di jalan Kelurahan Bugis, Andi pun dihadang sekelompok orang yang tengah mengendarai beberapa sepeda motor.
“Saya dipaksa berhenti dan diminta ke salah satu kantor finance di Kota Gorontalo,” kata Andi diwawancarai wartawan.
Beberapa orang yang mengaku DC itu meminta Andi untuk pergi ke kantor salah satu Finance di Kota Gorontalo untuk membayar tunggakan kendaraan. Padahal, kata Andi, dia telah melunasi seluruh cicilan motor yakni selama 36 bulan.
“Saya juga sudah ambil BPKB kendaraan sebagai bukti pelunasan,” tegas dia.
Selepas itu, Andi memutuskan untuk balik ke motornya dan mengambil BPKB. Usai menyalakan motornya, seorang DC merampas kunci motornya secara paksa. Terjadi cekcok antara keduanya.
Perdebatan tersebut berujung pengeroyokan oleh tujuh DC terhadap Andi. Ia mengaku di pukul menggunakan kayu dan batu di depan kantor perusahaan pembiayaan tersebut.
Usai mengalami kejadian tersebut, Andi langsung melaporkan kejadian yang menimpanya ke Polresta Gorontalo Kota, Selasa pagi (25/3/2025).
“Selama ini saya sering menyetorkan uang tersebut untuk membayar motor itu,” tandasnya.(Putra/Gopos)