Tasyakuran Tasyakuran HUT ke-58 Korpri dan HUT ke- 78 PGRI di Gedung Kesenian Aryo Blitar, Senin (27/11/2023). (Foto: Gopos.id)
GOPOS.ID, BLITAR – Ratusan pegawai dan guru memadati Aula Gedung Kesenian, Kota Blitar, Senin (27/11/2023). Dengan mengenakan pakaian Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri), mereka menghadiri kegiatan tasyakuran HUT ke-58 Korpri dan ke- 78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Wali Kota (Walkot) Blitar Santoso juga menghadiri kegiatan tersebut. Pria meniti karir sebagai guru ini, sebelum akhirnya menjadi Walkot, juga mengenakan pakaian yang sama seperti para peserta yang hadir.
Ada yang menarik dalam rangkaian kegiatan tersebut, Walkot Blitar beserta jajarannya memberikan santunan kepada anak yatim. Itu sebagai kepedulian Pemkot Blitar kepada anak-anak yang kehilangan orang tuanya.
Ditambah lagi, ada pengajian dari Gus Iqdam, yang merupakan pendiri Majelis Sabilu Taubah. Kedatangan mubaligh yang sedang naik daun itu disambut meriah oleh anggota Korpri dan PGRI Kota Blitar.
Walkot Blitar Santoso dalam sambutannya menyampaikan, momentum peringatan HUT ke-58 Korpri dan ke- 78 PGRI harus bisa dijadikan sebagai upaya untuk menjaga kekompakan keduanya. Sebab, keduanya merupakan instrumen penting dalam menjaga roda pemerintahan.
Korpri, kata Santoso, harus bisa menjadi pelayan bagi masyarakat. Mereka juga harus berpegang teguh pada aturan yang berlaku, tidak bisa sewenang-wenang dalam bekerja.
Kemudian, peran guru juga demikian. Guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa, tugasnya mencetak generasi muda penerus bangsa agar bisa bermanfaat bagi nusa, bangsa, agama.
“Jasa seorang guru sangat besar sekali. Dialah yang mencetak generasi-generasi terdahulu hingga sekarang. Jangan sekali-kali kita mengenyampingkan peran mereka,” ujarnya.
Santoso berharap, melalui peran serta guru semakin banyak lagi pembangunan, khususnya di Kota Blitar. Terutama peran pemuda yang aktif menyumbangkan pikirannya. (blt/adv/kmf/gopos)