GOPOS.ID, GORONTALO – Dalam rangka persiapan menyambut Hari Keluarga Nasional (Harganas) Juli 2025 mendatang, Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie melakukan audiensi dengan Kepala BKKBN Gorontalo D. Tino Tandaju dan Rektor Universitas Bina Taruna (UNBITA) Gorontalo, Ellys Rachman.
Terungkap, salah satu program unggulan dalam peringatan Harganas 2025 nanti adalah peluncuran 1.000 Orang Tua Asuh sebagai bentuk gotong royong untuk menekan angka stunting dan mendukung pendidikan anak-anak dari keluarga prasejahtera di Provinsi Gorontalo.
Pada kesempatan itu, Rektor UNBITA Gorontalo Ellys Rachman menegaskan komitmen penuh institusinya untuk mendukung program tersebut. Menurutnya, persoalan stunting dan akses pendidikan merupakan dua tantangan besar yang saling berkaitan dan memerlukan pendekatan kolaboratif lintas sektor.
“Program 1.000 Orang Tua Asuh bukan sekadar kegiatan simbolik, tetapi bentuk konkret kolaborasi pentahelix antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat dan media. UNBITA siap mengambil peran aktif, baik melalui dosen, mahasiswa maupun program pengabdian masyarakat,” ujar Ellys Rachman.
Lebih lanjut, Rektor UNBITA Ellys Rachman mengungkapkan, pihaknya akan terlibat dalam kegiatan edukasi publik, pemetaan wilayah prioritas, serta mendorong keterlibatan alumni dan Civitas Akademika sebagai relawan maupun donatur dalam mendukung keberlanjutan program.
“Kami ingin mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Lewat dukungan terhadap pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, kami percaya dapat membuka jalan bagi mereka untuk melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi,” tambahnya.
Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie pun menyambut positif inisiatif ini dan menekankan pentingnya keterlibatan seluruh komponen masyarakat dalam mendukung pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Melalui pendekatan pentahelix, program 1.000 Orang Tua Asuh menjadi wujud nyata peran aktif perguruan tinggi sebagai agen perubahan sosial.
UNBITA pun berkomitmen untuk mengintegrasikan pendekatan berbasis riset dan data dalam implementasi program, guna memastikan efektivitas dan ketepatan sasaran.
“Kami ingin menjadi universitas yang berdampak, yang tidak hanya tumbuh secara institusional, tetapi juga turut menumbuhkan masyarakat di sekitarnya. Lewat momentum Harganas ini, kita bisa memulai langkah besar dengan semangat gotong royong dan cinta keluarga,” pungkas Rektor UNBITA.(rls)