GOPOS.ID, GORONTALO – Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim, mencanangkan Gerakan Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai (GNPDAS) tingkat Provinsi Gorontalo, di Lapangan Museum Purbakala, Kota Gorontalo, Selasa (17/12/2019).
Gerakan Nasional Pemulihan DAS 2019 mengangkat tema “Pulihkan Lahan, Membangun Masa Depan”. GPNDAS diisi dengan kegiatan penanaman pohon, kemah bakti, serta pembagian bibit tanaman produktif dan kayu-kayuan.
Menurut Idris Rahim, daerah aliran sungai saat ini sudah dalam kondisi kritis. Sehingga GNPDAS merupakan upaya bersama untuk memulihkan DAS untuk lingkungan yang lebih lestari.
“GNPDAS merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memulihkan hutan dan lahan. Langkah untuk menyelamatkan sumber daya air, produktivitas lahan, perubahan iklim, dan pencegahan bencana,” tutur Idris Rahim.
Baca juga: Pulihkan Lahan Membangun Masa Depan
Mantan Sekda Provinsi Gorontalo itu mengemukakan sumber daya hutan, tanah, dan air merupakan modal utama bagi kesejahteraan masyarakat. Baik generasi masa kini maupun bagi masa datang. Oleh karena itu penanganan lahan kritis harus dilakukan secara komprehensif, dengan prinsip keterpaduan pekerjaan penanaman dengan melibatkan semua elemen masyarakat.
“Penanganan lahan kritis selain bertujuan untuk mengatasi permasalahan lingkungan, juga harus menghasilkan perubahan, membangunan kesempatan kerja dan mengatasi kemiskinan,” ujar Idris Rahim.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Gorontalo, Faisal Lamakaraka, menjelaskan GNPDAS telah diselenggarakan di tingkat kabupaten sejak 10 Desember. Dimulai dari Kabupaten Bone Bolango, selanjutnya Kabupaten Gorontalo Utara, Pohuwato, serta Kabupaten Boalemo. Sedangkan untuk Kabupaten Gorontalo dijadwalkan berlangsung pada 18 Desember 2019.
“Kegiatan ini bukan hanya seremonial yang kita tonjolkan, tetapi bagaimana meningkatkan kepedulian dan partisipasi masyarakatan terhadap hutan dan lahan. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk sama-sama melakukan penanaman pohon untuk menjaga dan melestarikan lingkungan dan hutan,” jelas Faisal.
Tahun ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, telah memfasilitasi kegiatan pemulihan DAS di Gorontalo. Antara lain melalui kegiatan rehabilitas seluas 12.300 hektar, rehabilitasi mangrove 75 hektar, pembuatan kebun bibit rakyat 80 unit, dan pembangunan percontohan usaha pelestarian sumber daya alam seluas 25 hektar. BPDASHL Bone Bolango juga menyalurkan bibit sebanyak 1.250.000 batang yang terdiri dari jambu biji, sirsak, durian, rambutan, dan manggis.(adv-02/gopos)