GOPOS.ID, GORONTALO – Tradisi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW oleh masyarakat Gorontalo agak berbeda dibandingkan sebelumnya. Yaitu adanya penerapan protokol kesehatan (prokes) Covid-19.
Kebijakan penerapan protokol kesehatan membuat beberapa kegiatan dalam tradisi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sedikit berubah. Seperti tradisi parade walima. Bila sebelumnya, pelaksanaan Maulid Nabi Muhammad dihiasi parade walima, maka di tengah pandemi saat ini parade walima ditiadakan. Walima dibawa langsung masyarakat dari rumah menuju masjid. Walima dibagikan oleh panitia kepada para jemaah. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerumunan orang banyak.
Penerapan protokol kesehatan dalam tradisi peringatan Maulid Nabi Muhammad salah satunya dilaksanakan oleh Masjid Al-Muhclisin, Kelurahan Ipilo, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo.
Takmirul Masjid Al-Muchlisin, Rudin Rahim, menjelaskan bahwa pada peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw tahun ini, pihaknya hanya mengikutsertakan peserta zikir sebanyak 10 orang.
“Pembatasan tersebut menindaklanjuti edaran Pemerintah Kota Gorontalo dalam rangka mencegah penularan Covid-19 pada kegiatan maulid,” katanya.
Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim mengapresiasi penyelenggaraan peringatan Maulid Nabi Muhammad di Masjid Al-Muchlisin, yang menerapkan menerapkan protokol kesehatan (prokes). Untuk menghindari penularan Covid-19, Pemprov Gorontalo telah mengimbau seluruh umat Islam yang akan mengikuti peringatan maulid wajib mematuhi protokol kesehatan. Pihak penyelenggara juga diminta membatasi jumlah jemaah untuk menghindari terjadinya kerumunan.
“Alhamdulillah semua ketentuan protokol kesehatan diterapkan di Masjid Al-Muchlisin ini. Peserta zikirnya menggunakan masker dan undangannya terbatas,” terang Idris Rahim.(adm-02/gopos)