GOPOS.ID, JAKARTA – Sosok Tiko, pemuda berusia 23 tahun yang merawat ibunya bernama ibu Eny di sebuah rumah mewah di Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur mendadak mencuri perhatian publik. Dia merawat ibunya yang diduga memiliki gangguan jiwa seorang diri selama 12 tahun.
Sosok Tiko dan ibu Eny menjadi viral karena keduanya tinggal di rumah mewah tak terurus tanpa aliran listrik dan air bersih selama 12 tahun. Untuk bertahan hidup di rumah mewah tersebut, Tiko harus menadah air hujan untuk keperluan masak dan mandi.
Kisah viral ini diunggah oleh akun YouTube Bang Satria dan membuat banyak netizen terharu dengan pengorbanan Tiko. Dalam salah satu video, Tiko sempat bercerita bahwa orangtuanya sudah bercerai sekitar tahun 2010.
Sejak ayahnya pergi, Ibu Tiko mengalami depresi dan kehidupan mereka berubah drastis. Sang ibu juga tidak bisa bertemu orang lain selain Tiko karena emosi sang ibu tidak stabil saat melihat dirinya atau orang lain.
“Takutnya mama berontak. Soalnya mama itu kalau sama orang lain, udah enggak bisa ketemu orang lain jadi kayak mama tuh nganggap orang lain musuh. Entah karena depresinya, entah karena problem masa lalunya jadi kalau ketemu orang pasti marah-marah, pasti diusir langsung gitu. Tergantung emosinya sih,” ujar Tiko dikutip dari akun YouTube Bang Satria.
Pada tahun 2010 setelah perceraian kedua orangtuanya, kondisi rumah Tiko yang mewah mulai menjadi tidak terurus.
“Tahun 2010 itu perlahan ya. Mulai dari listrik dicabut pertama, air, terus gas alam, ya sampai akhirnya tanaman-tanaman seperti ini karena enggak keurus,” lanjut Tiko.
Sejak orang tuanya bercerai, sang ayah tidak pernah menjenguk atau berkomunikasi dengannya atau ibunya.
“Dari kabar dengarnya sih waktu cerai itu langsung pulang ke Madiun. Katanya menemui anak-anaknya (dari istri pertama). Berarti itu Mama istri kedua, ya itu baru dugaan ya. Sama sekali enggak pernah (menemui Tiko). Pergi gitu saja, enggak ada kabar sama sekali,” tambahnya.
Saat bercerai dengan ibunya tahun 2010 silam, ayah Tiko diketahui sudah berusia 80 tahun. Dia pun hingga kini tidak tahu keberadaan dan kondisi sang ayah. Selain itu, ayahnya juga tidak pernah memberikan nafkah untuknya setelah bercerai dari ibunya.
“Terakhir cerai itu umur papa udah hampir 80-an jadi enggak tahu juga kan entah masih ada sekarang atau nggak juga enggak tahu kabarnya. Sama sekali enggak dapat nafkah dari papa setelah pergi begitu aja,” cerita Tiko.
Sejak itu, Tiko bekerja serabutan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Dia juga tidak keberatan menjaga ibunya seorang diri selama bertahun-tahun. Bahkan dia menolak jika ibunya dibawa ke panti asuhan karena dirinya tidak mau berpisah dengan sang ibu.
“Kalau dititip ke panti asuhan atau sejenisnya saya enggak mau. Mungkin kalau berobat jalan atau dipanggil ahlinya untuk berobat ke rumah, saya enggak masalah selama ada saya yang mendampingi. Tapi kalau lepas saya enggak mau,” pungkasnya.
Setelah kisahnya viral, rumah mewah Tiko dan ibu Eny yang terbengkalai kini berubah menjadi lebih bersih dibandingkan sebelumnya karena telah dibersihkan oleh Tiko dan para rekannya. Pihak Dinas Sosial dan warga sekitar juga telah mengevakuasi Ibu Eny meskipun membutuhkan waktu lama karena Tiko tidak mau berpisah dengan ibunya.
Setelah melakukan mediasi, Tiko akhirnya setuju jika ibunya dibawa ke rumah sakit. Namun, Ibu Eny sempat menolak dan tidak mau membuka pintu hingga pihak Dinas Sosial mendobrak pintu tersebut.
@musrymery akhirnya tiko anaknya Bu Eni setuju bahwa ibunya dirawat di RSJ, kita bantu do’a untuk kesembuhan Bu Eni🤲 #viraltiktok #buEni #danTiko #fypã‚·
Tiko yang menangis pun berusaha menenangkan ibunya selama di mobil dinas sosial. Kini, ibu Eny dikabarkan sudah menjalani pengobatan di RSJ Duren Sawit, Jakarta Timur. (Nisa/Gopos)