GOPOS.ID, BOTUMOITO – Jodoh adalah rahasia Yang Maha Kuasa. Jodoh akan datang dengan berbagai cara, dan dipertemukan dengan cara yang berbeda-beda pula.
Seperti kisah gadis asal Desa Hutomonu, Kecamatan Botumoito, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, bernama Riflanda Noho (31) ini.
Dia bertemu dengan pujaan hatinya yaitu bule asal Turki bernama Necati Arslan (30). Kisah cinta mereka berdua pun mantap berlanjut ke pelaminan.
Mereka resmi menjadi pasangan suami istri usai mengucapkan ijab kabul di kediaman mempelai wanita di Boalemo, Selasa (23/5/2023). Acara pernikahan ini seketika viral di media sosial Facebook yang banjir dengan ucapan doa.
Informasi yang berhasil dirangkum Gopos.id, pasangan beda negara ini pertama kali saling mengenal via media sosial sejak tahun 2022. Saat itu sang perempuan berada di wilayah Jawa. Sementara sang kekasih masih berada di negaranya, provinsi İzmir, Turki.
Setelah beberapa lama berkenalan lewat media sosial, mereka akhirnya berani saling bertukar nomor handphone. Di sinilah hubungan mereka kian intens.
Hampir setahun lebih terpisah jarak ribuan kilometer rupanya tak membuat hubungan dua insan ini kempis. Bahkan sebaliknya, lebih jauh mereka sudah janjian untuk bertemu.
Karena rindu sudah tak terbendung lagi, Necati Arslan pun menyeberang benua untuk bertemu dengan sang kekasih. Dari Turki, Necati Arslan nekat terbang ke Indonesia dan akhirnya bersua dengan Riflanda.
Kabarnya mereka bertemu tepatnya di Kota Bandung, Jawa Barat. Maklum, terinformasi Riflanda saat ini memang bekerja di Kota Kembang itu.
Singkat cerita, Necati akhirnya mantap meminang gadis yang akrab disapa Nangsi itu. Orang tua calon mempelai wanita menerima pinangan si bule Turki. Informasi dari kepala desa setempat, uang belanja dari pengantin pria, atau dalam suku Bugis dikenal sebagai uang panai, berkisar Rp 35 juta. Mereka mengucap sumpah janji setia di kampung halaman Riflanda, di Desa Hutamonu, Botumoito, Boalemo.
Ijab kabul sempat dilantunkan dua kali dengan dua bahasa, yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Yang pertama ijab kabul diucapkan sebagai percobaan di KUA Botumoito. Setelah itu, barulah di depan penghulu di rumah mempelai wanita.
Resepsi pernikahan mereka digelar menggunakan pakaian adat Gorontalo. Kerabat perempuan dan warga setempat pun memuji pasangan yang serasi ini.
Kepala Desa Hutamonu, Helmi Buluati ketika diwawancarai wartawan mengatakan, ini adalah pertama kalinya pria asing dari luar negeri meminang gadis di desanya. Warga setempat sangat mendukung pasangan beda benua ini.
“Dari pria Turki itu melamar sebesar Rp 35 juta, dan Alhamdulillah, prosesi pernikahan berlangsung meriah dan lancar,” tutup Helmi.(Yusuf/Gopos)