GOPOS.ID, JAKARTA – Ustadz Abdul Somad alias UAS baru-baru ini menceritakan bagaimana bisa bangkit dari keterpurukan hidup. Hal itu diceritakannya saat diwawancarai oleh presenter kondang Daniel Mananta di channel YouTube Daniel Mananta Network.
Dalam kesempatan itu, Daniel Mananta bertanya tentang titik terendah atau saat paling down dalam hidup Ustadz Abdul Somad.
“Pilpres Bulan April, ibu meninggal bulan Maret, jadi pukulan beruntun. Karena begitu ibu meninggal bulan Maret datang bulan April fitnah besar itu terjadi buat saya,” kata Ustadz Abdul Somad dikutip dari channel YouTube Daniel Mananta Network.
Satu bulan kemudian, musibah fitnah membuat Ustadz Abdul Somad harus melepas statusnya sebagai Pegawai Negeri Sipil.
“Saya tidak ada kampanye, saya hanya bertemu dengan salah satu paslon saja tapi efek ke diri saya luar biasa, sampai lepas dari PNS dan lain sebagainya. Saya jatuh pada titik terendah,” tambah Ustadz Abdul Somad.
Ustadz Abdul Somad lalu mengamalkan ceramah yang selalu dia berikan kepada orang lain saat mendapat cobaan hidup.
“Saat itu saya tidak berceramah saya sedang mengalaminya dalam diri saya kalau selama ini saya menasehati orang ‘menghadapi hidup kamu mesti punya dua, yang pertama sabar tahan pikiran, tahan hati, tahan lisan, jangan buruk sangka sama Tuhan. Mesti banyak doa, mesti banyak solat, mesti banyak mendekatkan diri, mesti banyak baca Al Quran, mesti banyak dzikir, ingat, eling’,” tutur Ustadz Abdul Somad.
Ustadz Abdul Somad saat itu harus menceramahi dirinya sendiri, melakukan apa yang pernah dia nasihatkan kepada orang lain.
“Saat itu saya menceramahi diri sendiri, mencobanya, melakukannya dan hari-hari itu terlewati. Itu saya bisa hidup sampai saat ini karena saya yakin dan percaya Allah masih sayang sama saya,” ujar Ustadz Abdul Somad.
Ustadz Abdul Somad mengungkapkan bahwa kehilangan tidak akan pernah bisa sembuh bagi orang yang merasakannya. Namun, Allah akan mengganti dengan sesuatu yang lain.
“Kehilangan itu kata orang, nanti dengan berjalannya waktu akan sembuh, itu bagi orang yang tidak merasa kehilangan. Dia hanya membaca teori tentang kehilangan, sebenarnya sembuh itu tidak akan pernah ada bagi orang kehilangan, tapi Allah akan mengganti dengan sesuatu yang lain,” Ucap Ustadz Abdul Somad.
Ustadz Abdul Somad menambahkan, “Jadi kalau ada kehilangan ibu, mungkin dia akan tergantikan dengan ketika dia punya anak, kasih sayang lagi, ada kasih sayang ibu yang hilang digantikan oleh kasih sayang”.
Ustadz Abdul Somad mengatakan bahwa cara untuk mengatasi kehilangan sosok ibunya adalah dengan meneruskan semua yang telah dilakukan sang ibunda.
“Apa yang saya lakukan setelah itu, saya buat yayasan wakaf Hajjah Rohana, lalu kemudian saya buat, seperti yang dia lakukan dulu. Dia selalu masukkan beras dalam plastik yang dia bagikan, jadi ketika saya melakukan itu ada suatu kekuatan,” ucap Ustadz Abdul Somad.
Ustadz Abdul Somad melanjutkan, “Saya yakin dan percaya mungkin doa orang yang mendapatkan beras, dibayarkan uang sekolah, dibayarkan listrik, sudah dari sejak meninggal sampai sekarang terus berlanjut 300 paket dalam satu bulan sembako dan lain sebagainya, biaya anak sekolah. Saya yakin dan percaya kekuatan kasih sayang dia yang saya teruskan menguatkan hati saya”.
Ustadz Abdul Somad mengatakan bahwa Allah SWT menurunkan kasih sayang sehingga dirinya menjadi kuat. Kekuatan itu adalah kekuatan kasih sayang.
Ustadz Abdul Somad juga meyakini bahwa sang ibu sedang menunggunya. Menurutnya, kematian bukanlah sesuatu yang menakutkan karena setelah kematian akan ada pertemuan.
“Kematian bukan sesuatu yang menakutkan. Kematian itu sesuatu yang dinantikan karena akan ada pertemuan dengan orang yang tersayang. Tapi sementara itu datang, kita tebarkan ini kasih sayang kepada kawan-kawan, kepada sahabat-sahabat, kepada orang yang kurang beruntung,” pungkas Ustadz Abdul Somad. (Nisa/Gopos)