GOPOS.ID, POHUWATO – Masyarakat Pohuwato yang tergabung dalam aliansi masyarakat lingkar tambang Pohuwato (Amarah) menggelar unjuk rasa tolak penertiban tambang, Senin (21/12/2020).
Pantauan gopos.id, massa aksi berkumpul di Lapangan Buntulia kemudian bergerak menuju Mapolres Pohuwato.
Penanggungjawab aksi, Limonu Hippy dalam orasinya menyampaikan, ribuan massa aksi yang hadir bukan hanya dari masyarakat penambang saja. Namun turut hadir masyarakat dari berbagai kalangan profesi.
Limonu Hippy menilai, tambang di Pohuwato memiliki dampak ekonomi yang besar kepada warga. Ia mengatakan, bila mana aktivitas tambang dihentikan, maka akan berdampak pada perekonomian di Pohuwato.
“Masalah tambang berdampak pada semua sektor usaha. Termasuk pada perputaran ekonomi di Kabupaten Pohuwato,” ungkap Limonu.
Padahal menurutnya, masyarakat telah berupaya menjadi tambang sebagai bagian dari wilayah pertambangan rakyat (WPR). Namun sampai saat ini belum ada realisasi. Massa aksi turut menuntut realisasi WPR.
Situasi sempat memanas di depan Mapolres Pohuwato, massa aksi memaksa masuk ke dalam mapolres. Kapolres Pohuwato, AKBP Teddy Rayendra telah hadir di depan massa aksi. Kekinian, pukul 11.20 WITA, unjuk rasa tolak penertiban alat berat di tambang Pohuwato masih berlangsung. (muhajir/gopos).