GOPOS.ID, GORONTALO – Universitas Bina Mandiri (UBM) dan Universitas Bina Taruna (UNBITA) Gorontalo terus menunjukkan kiprahnya sebagai perguruan tinggi berkualitas di Gorontalo. Hal itu ditandai langkah UBM dan UNBITA Gorontalo yang melahirkan sebanyak 259 wisudawan terbaik program Diploma (D3), Sarjana (S1), Magister (S2), Sabtu (19/2/2022).
Para wisudawan dan wisudawati tersebut terdiri sebanyak 105 orang berasal dari Fakultas Sains, Teknologi, dan Ilmu Kesehatan (FSTIK) UBM Gorontalo. Meliputi program studi Farmasi, Gizi, Analis Kesehatan, serta Administrasi Rumah Sakit. Kemudian sebanyak 69 orang berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), meliputi Program Studi Manajemen, Administrasi Perkantoran, serta Administrasi Bisnis.
Selanjutnya pascasarjana UNBITA Gorontalo sebanyak 85 orang. Dari 85 wisudawan pascasarjana ini ada tiga yang menjadi wisudawan kehormatan. Yakni Wakil Bupati Gorontalo, Hendra Hemeto, M.Si, Ketua DPRD Kabupaten Gorontalo, Syam T Ase, M.Si, serta Kepala Bank Sulut Gorontalo (BSG) Cabang Gorontalo, Yusuf Husain, M.Si.
Prosesi wisuda berlangsung dalam Sidang Senat Terbuka Luar Biasa dalam rangka wisuda Program Diploma (D3) dan Sarjana (S1) Universitas Bina Mandiri Gorontalo serta Program Magister Pascasarjana Universitas Bina Taruna Gorontalo, di gedung Grand Sumber Ria Kota Gorontalo, Sabtu (19/2/2022). Prosesi wisuda turut dihadiri Wakil Gubernur Gorontalo, Dr. Drs. Idris Rahim, MM, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XVI, Prof. Dr. Ir. Mahluddin Bauadi, M.P, para anggota Senat dan Guru Besar, serta para pembina dan pengurus Yayasan Bina Mandiri Gorontalo, dan Yayasan Bina Taruna Gorontalo.
Rektor Universitas Bina Mandiri Gorontalo, Dr. Titin Dunggio, S.E., M.Si., M.Kes, mengemukakan prosesi wisuda program Diploma dan Sarjana kali ini merupakan kali ketiga bagi Universitas Bina Mandiri Gorontalo pasca ditetapkan sebagai Universitas Pada 18 Oktober 2019. Sementara untuk prosesi wisuda program Magister merupakan perdana bagi Universitas Bina Taruna setelah ditetapkan sebagai Universitas pada April 2021.
“Wisuda merupakan momentum yang berharga bagi sebuah perguruan tinggi terutama lulusan dan keluarga. Momentum ini merupakan bentuk penghargaan dan pengakuan terhadap kerja keras, semangat dan prestasi yang diraih oleh para lulusan,” ujar Titin Dunggio.
Dalam perjalanan sebagai universitas selama dua tahun terakhir, UBM dan Program Pasca Sarjana UNBITA Gorontalo berfokus pada lima hal utama. Pertama, pengembangan kampus baru sebagai kebutuhan mendasar dalam penyelenggaraan kegiatan akademik dan nonakademik di UBM Gorontalo. Saat ini sementara berlangsung pembangunan gedung kuliah utama dan gedung rektorat berlantai 4 dengan jumlah 42 raungan perkuliahan, serta pembangunan gedung perpustakaan, ruang baca, dan ruang pusat budaya. Serta kebutuhan fasilitas lainnya seperti lapangan olahraga.
Fokus kedua, penguatan sistem tata kelola dan budaya mutu serta peningkatan akreditasi prodi dan institusi. “Alhamdulillah berkat kinerja Badan Penjaminan Mutu, UBM Gorontalo telah memiliki dokumen resmi tentang Kebijakan Mutu UBM Gorontalo, beserta Standar Mutu, Manual Mutu, maupun Formulir Mutu yang menjadi referensi dan pijakan dasar bagi pelaksanaan kegiatan akademik dan nonakademik di lingkungan UBM Gorontalo,” tutur Titin Dunggio.
Fokus ketiga kerja sama dan kolaborasi internasional. Berkaitan fokus ini, UBM Gorontalo telah membentuk dan memiliki Kantor Urusan Internasional yang kiprahnya sangat luar biasa dalam dua tahun terakhir. KUI UBM Gorontalo berhasil memediasi penyelenggaraan Konferensi Internasional tentang Indonesian International Conference for Sustainable Development Goals (IICSDGs) sebanyak 5 kali berturut-turut dengan menghadirkan pembicara dari berbagai negara.
KUI UBM juga berhasil menyelenggarakan International Culture Exchange atau pertukaran budaya dengan mahasiswa dari 5 negara untuk memperkenalkan kebudayaan Gorontalo dan Indonesia. UBM Gorontalo juga telah resmi menjadi pusat tes kemampuan bahasa Inggris. Seperti Toefl ITP bekerja sama IIEF Indonesia, TOEIC bekerja sama ITC Indonesia, serta IELTS bekerja sama IDP Indonesia.
“Fokus keempat adalah penataan dan penguatan bidang Pendidikan dan Pengajaran berkualitas serta Kebijakan Merdeka Belajar, dan Kampus Merdeka. Selanjutnya fokus kelima adalah peningkatan dan pengembangan Sumber Daya Mutu (SDM) tenaga dosen dan kependidikan. Sejak 2019 peningkatan kualifikasi dosen untuk jenjang pendidikan Magister dan Doktor terus meningkat jumlahnya. Saat ini ada enam dosen yang sedang menyelesaikan pendidikan doktoral (S3) di beberapa perguruan tinggi,” urai Titin Dunggio.
Di akhir penyampaiannya, Titin Dunggio berharap, para wisudawan dan wisudawati dapat menghasilkan karya yang bermanfaat bagi keluarga, daerah dan bangsa. Tunjukkan integritas diri yang unggul, mampu bersaing, profesional, dan berakhlak.(hasan/gopos)