GOPOS.ID, GORONTALO – Perhelatan International Coconut Festival menjadi momen penting bagi Kopek Indonesia untuk membahas permasalahan kelapa.
Penanganan problematika tersebut memerlukan keterlibatan beberapa institusi yang bisa membawa kemajuan kelapa Indonesia. Koalisi Kabupaten Penghasil Kelapa (Kopek) Indonesia berupaya menjembatani permasalahan kelapa tersebut melalui kegiatan International Coconut Festival berbarengan dengan diselenggarakannya Festival Subak Karangasem.
Perhelatan Kopek Indonesia yang ke-3 ini bertujuan mengingatkan kembali kepada para pemangku kepentingan terhadap permasalahan kelapa di Indonesia.
Nelson Pomalingo selaku Ketua Kopek mengemukakan adanya hambatan dalam memajukan kelapa.
“Ada tiga problem kelapa di Indonesia. Yaitu pengelolaan pertanian, produktivitas industri dan harga kelapa,” ungkap Nelson disela mengujungi stan pameran International Coconut Festival.
Baca juga: Nelson, Kopek Memajukan Kelapa Indonesia
Nelson yang juga Bupati Gorontalo itu menjelaskan permasalahan kelapa membuat Kopek Indonesia berupaya mempertemukan petani, pengusaha dan pedagangnya.
“Apa yang kami lakukan ini mendorong seluruh pemda untuk memperjuangkan pertemuan ini. Bahkan bukan hanya di dalam negeri juga mempertemukan berbagai pihak terkait kelapa dari luar negeri. Sebab perdagangan itu juga membicarakan eksternal,” tutur Nelson.
Bukan sekadar mempertemukan, Nelson menyebut Kopek Indonesia juga telah mengusulkan akan terbentuknya Otoritas Kelapa Indonesia (OKI). Menurutnya, untuk membahas permasalahan harga misalnya harus dibicarkaan antara petani, industri dan pedagang.
“Sekarang ini petani kelapa kalah, karena industri kelapa semaunya membeli kelapa dan perdagangan kelapa tidak dikontrol harganya,” terang mantan rektor Universitas Negeri Gorontalo dua periode itu.
Maka dari itu Nelson berharap dengan adanya OKI nasib kelapa bisa setara seperti otoritas kelapa sawit yang telah berkembang dan bisa berjuang bersama-sama antara petani, industri dan pedagangnya.
Baca juga: Tahun Depan, Kab. Gorontalo Tuan Rumah Festival Kelapa Internasional
“Kelapa Indonesia sampai hari ini berjuang sendiri-sendiri. Kita ingin OKI menjadi wadah berjuang bersama-sama,” tandasnya. (adm-01/gopos)