GOPOS.ID, GORONTALO – Kick off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Provinsi Gorontalo tahun 2023 berlangsung Ahad (23/7/2023) di Lapangan Taruna Remaja Kota Gorontalo. Kegiatan yang menandai dimulainya GNPIP Provinsi Gorontalo 2023 itu dirangkai dengan launching (peluncuran) Car Free Day serta pembagian secara simbolis 10 juta bendera merah putih.
GNPIP Provinsi Gorontalo 2023 mengusung tema “Sinergi Upaya Penguatan Ketahanan Pangan Daerah melalui Hilirisasi dan Diversifikasi Pangan”, dengan tujuh program unggulan yang meliputi:
- Kegiatan pasar murah;
- Penguatan ketahanan pangan strategis;
- Perluasan Kerjasama Antar Daerah (KAD);
- Subsidi ongkos angkut;
- Peningkatan pemanfaatan alat mesin pertanian (alsintan) dan sarana produksi pertanian (saprotan);
- Penguatan infrastruktur Teknologi, Informasi, Komunikasi (TIK) dan neraca pangan daerah;
- Penguatan koordinasi dan komunikasi untuk menjaga ekspektasi inflasi.
Tujuh program unggulan GNPIP Provinsi Gorontalo 2023 ini diwujudkan dalam rangkaian kegiatan kick off GNPIP 2023. Seperti perluasan Kerja sama Antar Daerah Government to Government (KAD G2G) antara Pemerintah Kabupaten Pohuwato dengan Pemerintah Kota Manado untuk komoditas pengendalian inflasi antara lain bawang merah, cabai rawit, dan tomat. Kemudian perluasan KAD B2B antara UD Rahman Gorontalo dengan pelaku usaha di Sulawesi Tengah untuk komoditas cabai rawit.
Penyerahan dukungan Program Dedikasi Untuk Negeri berupa Alsintan, Rumah Bibit, Peralatan Pertanian Pasca Panen, dan Renovasi Kolam Budidaya Perikanan kepada Klaster Pangan. Penyerahan bantuan diserahkan secara simbolik oleh Pj Gubernur Gorontalo, Ismail Pakaya, bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Dian Nugraha, serta Wakil Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Sofyan Puhi, dan Ketua DPRD Kota Gorontalo, Hardi Sidiki.
Selanjutnya pameran pemberdayaan pupuk organik; subsidi ongkos angkut; serta gelaran pangan murah bekerja sama Diskumperindag Provinsi Gorontalo dan Bulog Cabang Gorontalo.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Dian Nugraha, mengungkapkan sejalan tema GNPIP 2023, KPw BI Provinsi Gorontalo turut melakukan seminar Hilirisasi Pangan dengan mengundang narasumber dari Kemenko Perekonomian RI, Best Practices Hilirisasi Pasca Panen (Bernard Tani), dan Guru Besar Fakultas Pertanian dari Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Seminar akan berlangsung secara daring pada Senin, 24 Juli 2023.
“Saat ini KPw BI Provinsi Gorontalo bersama TPID Provinsi Gorontalo, dan Fakultas Pertanian UNG sedang melakukan pendalaman mengenai potensi beras analog sebagai hilirisasi dan diversifikasi pangan,” ungkap Dian Nugraha.
Dian menyebut, beras analog merupakan alternatif dari beras kristal yang biasa dikonsumsi sebagai makanan pokok. Beras analog merupakan pengolahan dari jagung (khususnya jenis jagung pulut) yang merupakan komoditas utama di Gorontalo.
“Dengan pengolahan jagung menjadi beras analog diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah komoditas jagung sekaligus menahan inflasi beras kristal melalui diversifikasi pangan khususnya ketika tidak sedang musim panen,” tutur Dian Nugraha.
Pj Gubernur Gorontalo, Ismail Pakaya, mengimbau kepada seluruh jajaran pemerintah dan lapisan masyarakat di Provinsi Gorontalo untuk bersama-sama bersinergi dalam upaya pengendalian inflasi pangan. Sebab inflasi pangan ikut berdampak terhadap daya beli dan kesejahteraan masyarakat.
Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Sofyan Puhi. Menurut Sofyan, inflasi pangan merupakan isu yang sangat krusial baik di tingkat nasional maupun daerah Provinsi Gorontalo.
“GNPIP hadir sebagai wadah kolaborasi antara pemerintah dan berbagai pihak untuk mencari solusi yang berkelanjutan dalam mengendalikan inflasi pangan,” ungkap Sofyan Puhi.(hasan/gopos)