GOPOS.ID, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban tewas tsunami di Selat Sunda mencapai 222 orang. Korban luka-luka sebanyak 834 orang dan korban hilang 28 orang.
Dari jumlah korban yang meninggal dan luka-luka, banyak di antaranya adalah wisatawan dan masyarakat setempat. Para wisatawan itu tersebar di daerah wisata sepanjang pantai. Dari Pantai Tanjung Lesung, Pantai Sumur, Pantai Teluk Lada, Pantai Panimbang dan Pantai Carita.
BNPB merinci Kabupaten Pandeglang, Banten, korban tewas sebanyak 164 orang. Korban luka-luka sebanyak 624 orang dan 2 orang hilang.
Kerusakan fisik meliputi 446 rumah rusak, 9 hotel rusak, 60 warung rusak. Kemudian 350 unit kapal dan perahu rusak, dan 73 kendaraan rusak.
“Daerah yang terdampak di 10 kecamatan. Lokasi yang banyak ditemukan korban adalah di Hotel Mutiara Carita Cottage, Hotel Tanjung Lesung dan Kampung Sambolo,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Korban di Kabupaten Serang tercatat 11 orang meninggal dunia. 22 orang luka-luka dan 26 orang hilang. Kerusakan bangunan masih dilakukan pendataan.
Sedangkan korban di Kabupaten Lampung Selatan tercatat 48 orang meninggal dunia. 213 orang luka-luka dan 110 rumah rusak.
“Di Kabupaten Tanggamus terdapat 1 orang meninggal dunia,” kata Sutopo.
Baca juga : Tsunami di Pantai Barat Banten Tidak Dipicu Gempabumi
Menurut Sutopo, penanganan darurat terus dilakukan. BNPB bersama TNI, Polri, Basarnas serta kementerian dan lembaga terkait terus mendampingi Pemda dalam penanganan darurat.
“Pemda Provinsi dan Pemda Kabupaten terus berkoordinasi dengan berbagai pihak. Posko, pos kesehatan, dapur umum dan pos pengungsian didirikan untuk menangani korban,” tutur Sutopo.
Alat berat, lanjut Sutopo juga sudah dikerahkan membantu evakuasi. Saat ini sedang bekerja 5 unit excavator, 2 unit loader, 2 unit dump truck dan 6 unit mobil tangki air.
“Bantuan alat berat akan ditambah. Untuk jumlah pengungsi masih dalam pendataan,” tandasnya.(adm-02)