GOPOS.ID – Gelombang tinggi yang menerjang wilayah Anyer, Banten dan sekitarnya disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa telah terjadi tsunami yang menerjang beberapa wilayah pantai di Selat Sunda, di antaranya pantai Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan. Tsunami terjadi pada Sabtu (22/12) malam, sekitar pukul 21.27.
Berdasar hasil pengamatan tide gauge atau alat pendeteksi tsunami, sementara didapatkan data yakni di Serang, tepatnya Pantai Jambu, Desa Bulakan, Cinangka, dengan ketinggian 0,9 meter.
Kemudian di Pelabuhan Ciwandan, Ciwandan, Banten tercatat pukul 21.33 dengan ketinggian 0,35 meter. Selanjutnya, Kota Agung di Desa Kota Agung, Kota Agung, Lampung tercatat pukul 21.35 dengan ketinggian 0,36 meter.
Baca Juga :Â Tsunami di Pantai Barat Banten Tidak Dipicu Gempabumi
Tsunami juga terpantau di Pelabuhan Panjang, Panjang Kota, Bandar Lampung tercatat pukul 21.53 dengan ketinggian 0,28 meter.
Sementara itu, terdapat puluhan korban jiwa akibat tsunami. Berdasar data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga pukul 07.00 pagi ini (23/12), jumlah korban mencapai meninggal dunia menjadi 40 orang.
Selain itu, 584 orang luka-luka, dan 2 orang hilang. Untuk kerugian fisik meliputi 430 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, serta puluhan kapal rusak.
“Jumlah pengungsi masih dalam pendataan. Pandeglang adalah daerah yang paling parah terdampak tsunami,” ujar Kapusdatinmas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan tertulisnya, Minggu (23/12).
Baca Juga :Â Vokalis Seventeen Selamat, Istri Hilang, Rekan Ada yang Tewas
Sutopo memaparkan, di Kabupaten Pandeglang, tercatat 33 orang meninggal dunia, 491 orang luka-luka, 400 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, dan 10 kapal rusak berat. Daerah yang terdampak adalah permukiman dan kawasan wisata di sepanjang pantai seperti Pantai Tanjung Lesung, Sumur, Teluk Lada, Penimbang dan Carita.
“Saat kejadian banyak wisatawan berkunjung di pantai sepanjang Pandeglang,”katanya.\
Siaran Pers #BMKG: Peristiwa Tsunami di Pantai Barat Banten Tidak Dipicu oleh Gempabumi pic.twitter.com/sNOCheYEhh
— BMKG (@infoBMKG) December 23, 2018
Sutopo menyebut di Lampung Selatan, sebanyak 7 orang meninggal dunia, 89 orang luka-luka, dan 30 unit rumah rusak berat. Sedangkan di Serang tercatat 3 orang meninggal dunia, 4 orang luka-luka, dan 2 orang hilang.
“Pendataan masih dilakukan. Kemungkinan data korban dan kerusakan akan bertambah,” tuturnya.
Menurut dia, penanganan darurat terus dilalukan. Status tanggap darurat dan struktur organisasi tanggap darurat, pendirian posko, dapur umum dan lainnya masih disiapkan. Alat berat juga dikerahkan untuk membantu evakuasi dan perbaikan darurat.
https://t.co/LhkTjW5CPq – Pray For Anyer #agenpoker #pokeronline #pokerindonesia #bandartogelterpercaya #bandartogel #agenbola #dominoqq #vodkapoker #vodkaqq #like4like #PrayForAnyer #Banten #Lampung #Tsunami #bersamamuIndonesiamaju #BandSeventeen pic.twitter.com/4YIlijh5yW
— Shanty Chandra (@ShantyC90) December 23, 2018
“Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas di sekitar pantai saat ini. BMKG dan Badan Geologi masih melakukan kajian untuk memastikan penyebab tsunami dan kemungkinan susulannya,” pungkas Sutopo.(adm-01)