GOPOS.ID, GORONTALO – Potensi terjadinya inflasi menjelang Ramadan hingga lebaran Idul Fitri 1443 Hijriyah/2022 Masehi diantisipasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Gorontalo melalui strategi 4K. Yaitu Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, Keterjangkauan Harga, serta Komunikasi yang Efektif.
Penerapan strategi 4K dalam menjaga inflasi menjelang ramadan dan lebaran dikemukakan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Rony Widijarto Purubaskoro, pada High Level Meeting (HLM) TPID Provinsi Gorontalo, di Hotel Aston Gorontalo, Jumat (18/3/2022). High Level Meeting dipimpin Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim, dan turut dihadiri Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, Mukhammad Mukhanif.
Dalam kesempatan tersebut, Rony Widijarto Purubaskoro, memaparkan asesmen perekonomian dan tracking inflasi Gorontalo di Triwulan I 2022. Pemaparan dilengkapi dengan rekomendasi kebijakan TPID yang menyasar startegi 4K.
Sebelumnya ada beberapa isu strategis yang dibahas dalam pertemuan HLM TPID Gorontalo Maret 2022. Antara lain:
- Realisasi inflasi tahunan Gorontalo pada 2021 relatif lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Hal itudipengaruhi oleh efek base year,dan mulai pulihnya aktivitas perekonomian masyarakat. Meski begitu, capaian inflasi Gorontalo pada 2021 masih dalam rentang target inflasi nasional sebesar 3±1% (yoy).
- Pada Februari 2022,inflasi Gorontalo mencatat deflasi sebesar -0.37% (mtm) melanjutkan deflasi bulan sebelumnya sebesar -0.22% (mtm). Capaian deflasi Gorontalo terutama dipicu oleh komoditas minyak goreng sejalan dengan penetapan HET oleh Pemerintah. Kemudian beberapa komoditas bumbu-bumbuan seperti tomat, bawang merah sejalan meningkatnya ketersediaan pasokan pasca musim panen. Di samping itu, beberapa komoditas seperti sabun mandi, sabun cair, kue kering juga memberi andil pada meningkatnya inflasi inti, seiring dampak pergerakan harga komoditas dunia.
- Terdapat potensi kelangkaan untuk komoditas elpiji 3 kg seiring meningkatnya harga elpiji nonsubsidi 5 kg dan 12 kg.
- Inflasi Gorontalo diperkirakan masih dalam rentang target nasional meski terdapat beberapa hal yang perlu diwaspadai.Khususnya dari kelompok volatile foods seiring tibanya ramadan dan idulfitri.
Baca juga: Bank Indonesia Tingkatkan Daya Tarik Pariwisata Torosiaje
“Komoditas bahan bakar rumah tangga (BBRT) elpiji 3 kg menjadi penahan deflasi seiring dengan peningkatan tarif elpiji 12 kg nonsubsidi oleh Pemerintah. Di sisi lain, pasokan minyak goreng membaik seiring direalisasikannya pengiriman minyak goreng sebanyak 1 juta ton ke Gorontalo. Namun perlu diwaspadai potensi kelangkaan stok minyak goreng curah pasca dicabutnya HET Minyak Goreng Kemasan/Premium,” tutur Rony Widijarto Purubaskoro.
Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim, berharap peran aktif TPID di tingkat kabupaten/kota untuk terus memantau pergerakan harga, serta persediaan minyak goreng di level distributor dan konsumen. Termasuk pengawasan tata niaga sesuai aturan Pemerintah. Selain itu kelembagaan dan peran aktif TPID di daerah lebih diperkuat. Tidak hanya dalam rangka pengendalian inflasi, namun juga untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat melalui strategi 4K.
“Mendorong TPID untuk berkomunikasi efektif dan berkoordinasi dengan daerah lain untuk memastikan ketersediaan pasokan dari daerah sentra produksi. Yaitu komoditas bawang merah dari Sulawesi Selatan dan NTB,” ujar Idris Rahim saat membacakan hasil dan rekomendasi HLM TPID Provinsi Gorontalo.
Lebih lanjut Idris Rahim menekankan kepastian ketersediaan pasokan elpiji 3 kg paca meningkatkan harga elpiji nonsubsidi. Kemudian monitoring dan pengawasan ketat untuk distribusi solar pasca diberlakukannya kebijakan kuota solar oleh BPH Migas, sehingga memitigasi terjadinya risiko kebocoran.
“Mendorong partisipasi TPID provinsi, kabupaten, dan kota dalam penilaian kinerja TPID oleh TPIP yang salah satu indikatornya melalui penilaian laporan evaluasi TPID yaitu self assessment TPID dan one page summary (OPS) kepada TPIP.(hasan/gopos)