GOPOS.ID, GORONTALO – Perebutan dukungan partai politik (parpol) sebagai tiket bakal calon gubernur untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Gorontalo 2024 makin panas. Sejumlah tokoh makin terbuka menunjukkan keseriusannya untuk menjadi kandidat suksesi lima tahunan tersebut.
Para tokoh di antaranya adalah Tonny Uloli, Idah Syahidah, serta Nelson Pomalingo. Keseriusan mereka untuk maju dalam Pilgub ditunjukkan dengan sikap antusias mengikuti penjaringan bakal calon gubernur (bacagub) yang diselenggarakan partai politik (Parpol) di Gorontalo. Salah satunya oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Saat ini sudah empat yang mengambil formulir sebagai bakal cagub Gorontalo untuk diusung oleh PDIP. Keempat figur tersebut adalah Tonny Uloli, Idah Syahidah, Rama Datau, Nelson Pomalingo. Munculnya nama Tonny Uloli dan Idah Syahidah dalam penjaringan PDIP menjadi hal menarik. Mengingat keduanya merupakan kader Partai Golongan Karya (Golkar). Partai Golkar sendiri pada Pemilu 2024, berhasil mempertahankan dominasinya di DPRD Provinsi Gorontalo dengan meraih 9 kursi. Mengacu pada ketentuan Undang-undang nomor 10 tahun 2016, maka Partai Golkar berhak mengusung pasangan cagub-cawagub tanpa harus berkoalisi atau bergabung dengan partai lain.
Selain itu, baik Tonny Uloli maupun Idah Syahidah, sama-sama pula mengajukan diri pada penjaringan Partai Nasional Demokrat (NasDem). Keduanya sama-sama membidik posisi sebagai bakal cagub Gorontalo.
Sementara itu Nelson Pomalingo tak mau ketinggalan. Nelson yang saat ini menjabat Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ikut pula membidik rekomendasi PDIP. Langkah Nelson untuk menggaet dukungan PDIP cukup beralasan. Pada Pemilu 2024, PPP hanya bisa meraih 4 kursi. Itu artinya Partai berlambang Kakbah ini harus berkoalisi dengan partai lain untuk bisa ikut kontestasi Pilgub Gorontalo.
Bila nantinya Nelson mendapat dukungan dari PDIP, maka gabungan PPP dan PDIP akan memenuhi ketentuan minimal dukungan parpol. Yakni sebanyak 10 kursi.
Di sisi lain hadirnya nama politisi Partai NasDem, Rama Datau, dalam penjaringan PDIP menambah riuh analisa para figur bacagub Gorontalo. NasDem yang membayangi dominasi Partai Golkar hasil Pemilu 2024 dengan perolehan 7 kursi, sudah pastinya tak mau ketinggalan kereta dalam perhelatan Pilgub. Apalagi mereka punya stok bakal calon gubernur yang cukup melimpah dan punya nilai jual. Salah satunya Rachmad Gobel yang pada Pemilu 2024 baru-baru ini berhasil mencatatkan diri sebagai Caleg DPR RI peraih suara terbanyak di Gorontalo.
Wacana Rahmad Gobel sebagai cagub Partai NasDem sudah sejak lama bergulir. Jauh sebelum pelaksanaan Pileg 2024, pria yang menjabat Wakil Ketua DPR RI ini sudah ramai diperbincangkan sebagai calon gubernur. Tentu tak hanya modal popularitas. Pengalaman serta koneksi di level nasional dan internasional, membuat Rahmad Gobel cukup menohok sebagai bakal calon gubernur. Hal itu tercermin pada hasil poling yang menempatkan Rahmad Gobel di urutan tertinggi.
Dengan situasi yang ada tersebut, maka langkah Rama Datau membidik dukungan PDIP pastinya akan mengundang keseriusan NasDem meraih kemenangan dalam Pilgub Gorontalo 2024.
Sementara itu PDIP memastikan kadernya sebagai papan dua dalam penjaringan bakal cagub. Sekretaris DPD PDIP, Laode Haimudin mengatakan nama Kris merupakan satu-satunya nama Bacawagub yang akan sudah diusulkan ke DPP PDIP.
“Dengan perolehan kursi yang banyak, tidak mungkin kami melewatkan kontestasi Pilgub dengan berpangku tangan,” kata Laode Haimudin, rabu (07/05/24).
Lebih jauh, Aleg DPRD Provinsi Gorontalo itu mengatakan salah satu persyaratan tidak tertulis yang harus dipertimbangkan oleh Bacagub yang mendaftar di PDIP adalah usulan Bacawagub yang sudah menjadi keputusan DPD.
Terkait pendaftaran Bacagub, kata Laode, sampaj dengan saat ini sudah ada 4 calon. Di antaranya, Idah Syahidah, Rama Datau, Nelson Pomalingo dan Tony Uloli.
“Yang mengembalikan formulir baru Pak Tony Uloli.”.(Abin/Gopos)