GOPOS.ID,GORONTALO – Tetap berada di dalam rumah dalam waktu yang panjang membuat sebagian orang merasa jenuh. Alih-alih menghindari penyebaran virus corona, yang ada malah menjadi stress dan frustasi.
Sebenarnya faktor utama terganggunya kesehatan mental di tengah pandemi adalah informasi-informasi tentang virus covid-19 itu. Apalagi massifnya penyebaran hoaks yang disangkutpautkan dengan penyebaran covid-19. Hal itu yang kemudian membuat perubahan aktivitas keseharian masyarakat.
“Terlalu banyak informasi yang diterima masyarakat mengenai corona. Memang di sisi lain dapat meningkatkan kewaspadaan kepada diri, sehingga akan lebih berhati-hati dan akan menerapkan perilaku social distancing dengan orang lain,” jelas Psikolog, Temmy Andreas, saat diwawancarai gopos.id, Ahad (19/4/2020)
“Meski begitu ada juga dampak negatifnya. Yaitu rasa panik yang berlebih, stress, takut kehilangan orang tercinta, dan berubahnya aktivitas harian seseorang,” sambung Temmy menambahkan.
Baca juga: Kisah Guru SLB Menerapkan Sistem Belajar Daring dari Rumah
Adanya perubahan dalam aktivitas keseharian masyarakat bisa saja menjadi faktor terbesar timbulnya stress. Seperti aktivitas bekerja, belajar, dan lain sebagainya yang sekarang ini terhenti. Hampir semua aktivitas dihabiskan di dalam rumah.
Nah bagi Anda yang mengalami hal seperti itu, berikut tips yang disampaikan Temmy Andreas untuk menjaga kesehatan mental.
- Kita harus terkoneksi dengan orang lain. Tips ini bisa dilakukan melalui aktivitas kecil bercengkrama, berbagi rasa peduli, mendengarkan, berbaga rasa kekhwatiran bersama anggota keluarga dan teman-teman.
- Menyeimbangkan aktivitas fisik dengan olahraga ringan dan gerakan-gerekan kecil yang dapat meningkatkan mood.
- Membantu sesama seperti tetangga. Dengan begitu kita akan memberikan perubahan kepada orang lain dan diri.
- Mengonsumsi makanan bergizi. Kemudian mengatur jadwal dan pola makan, minum air putih yang banyak dan istirahat yang cukup.
- Meningkatkan kualitas ibadah. Seperti salat, mengaji dan berdzikir.
- Menyaring atau mengolah terlebih dahulu informasi yang diterima. Informasi jangan dikonsumsi mentah-mentah, harus dicari sumbernya dan kebenarannya agar tidak gampang parno.
“Menjaga kesehatan mental dalam fase seperti ini akan membantu kita keluar dari kecemasan dan kekhawatiran berlebih,” kata Temmy menekankan.
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat dapat menerapkan hal-hal positif seperti tips di atas.
“Selain itu saling terbuka dengan orang lain jangan memendam rasa khawatir dan cemas sendirian. Dalam fase ini semua orang akan merasakan hal yang sama untuk itu berbagilah apa yang anda rasakan, berusahalah melakukan hal yang membuat nyaman dan bahagia,” tuturnya. (Widya/gopos)