GOPOS.ID, GORONTALO – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Gorontalo terus menempuh berbagai langkah dalam upaya pengendalian inflasi di bumi serambi Madinah. Salah satunya dengan melakukan peningkatan kapasitas atau Capacity Building TPID Provinsi Gorontalo serta TPID Kabupaten/Kota se-Gorontalo.
Capacity Building yang mengusung tema Sinergi Upaya Pengendalian Inflasi melalui Penguatan Ketahanan Pangan Daerah itu dilakukan melalui studi tiru ke TPID Jawa Barat, Kamis-Jumat (22-23/6/2023). Tujuannya untuk menambah wawasan dan pengalaman terkait upaya TPID Jawa Barat mengendalikan inflasi.
Hadir dalam kegiatan capacity building, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Ekonom Ahli, Yusuf Wicaksono H, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Dian Nugraha, bersama Deputi Kepala Perwakilan Provinsi Gorontalo, Ketua Dekranasda Provinsi Gorontalo, Asisten 2 Bidang Ekonomi & Pembangunan Provinsi Gorontalo, Dekranasda Provinsi Jawa Barat, Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa Barat, Bupati Bonebol, Pj Bupati Boalemo, dan Kepala Biro Provinsi Gorontalo.
Penjabat Gubernur Gorontalo melalui Asisten 2 Bidang Ekonomi & Pembangunan Provinsi Gorontalo Ir. Handoyo Sugiarto, MM, IPM, menjelaskan tingginya permintaan masyarakat terhadap komoditas inflasi tertentu, khususnya volatile foods pada momen tertentu di Gorontalo seperti perayaan hari besar keagamaan dan hari baik untuk pernikahan, turut mendorong peningkatan konsumsi masyarakat.
”Adapun komoditas yang menyumbang inflasi di Provinsi Gorontalo pada bulan Mei 2023 adalah tomat, bawang merah dan kangkung,” ungkapnya.
Gubernur Jawa Barat melalui Analis Kebijakan Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa Barat, Umad Muhammad, memaparkan pada 2021 TPID Jawa Barat mengusung program unggulan yaitu Petani Milenial. Para petani muda di Jawa Barat dibina, didampingi hingga difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Untuk permodalan, kita punya Bank Jabar atau HIMBARA (Himpunan Bank Milik Negara), kemudian untuk benih atau saprodi kita sudah alokasikan melalui dinas terkait,” ungkap Umad.
Adapun narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan ini yaitu Plt. Asisten Deputi Moneter dan Sektor Eksternal Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Gunawan Pribadi, dengan pembahasan terkait Kebijakan Pengendalian inflasi; Ekonom Senior Bank Indonesia, Ajeng Ratna Kartina, dengan topik bahasan Program Sinergi Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP)/Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melalui Gerakan Nasional
Pengendalian Inflasi pangan (GNPIP); Dekranasda Provinsi Jawa Barat Lik Gayantini Ari dengan materi tentang Peningkatan Daya Saing Industri Kecil Menengah Kerajinan dalam Mendukung Perekonomian dan Pelestarian Seni Budaya di Jawa Barat; dan Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, Umad Muhammad, dengan topik pembahasan mengenai Program Petani Milenial Jawa Barat dan Digitalisasi Lumbung Padi serta pembahasan mengenai Hilirisasi dan Agregator Produk Hasil Pertanian oeh Pipit Candra dari Bernard Tani sebagai anak muda yang telah sukses menjadi seorang Petani Milenial.
Selanjutnya, rombongan TPID Gorontalo melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Al-Ittifaq di Ciwidey. Pondok pesantren ini menjadi pusat pengembangan model pertanian organik dan telah melakukan pembinaan terhadap lebih dari 90 orang petani yang tergabung dalam kelompok tani dan ternak di sekitar pondok pesantren. Kegiatan Capacity Building PID Gorontalo diakhiri dengan kunjungan ke Kelurahan Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung yang turut berpartisipasi dalam pengendalian inflasi pangan melalui program Organic Tower Garden (OTG) yang memanfaatkan ember bekas sebagai media tanam bawang merah/tanaman lain penyumbang inflasi dan pipa paralon untuk mengolah limbah rumah tangga menjadi pupuk kompos.(rls/hasan/gopos)