GOPOS.ID, GORONTALO – Adanya laporan dari warga menyebutkan bahwa aktivitas Galian C di wilayah tersebut berpotensi menimbulkan kerusakan ekosistem laut, termasuk habitat biota yang dilindungi, memantik respon dari Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo, Erwin Ismail.
Setelah mengunjungi lokasi tersebut bersama anggota komisi II lainnya, Erwin yang juga putra sulung Gubernur Gorontalo tersebut menuturkan bahwa akan memberikan atensi.
“Secara kasat mata, dan sepintas dalam pandangan geografis sekilas, ada kesimpulan sementara bahwa jarak galian C tersebut dengan wisata hiu paus jaraknya cukup jauh, sehingga kita harapkan kekhawatiran tidak akan terjadi, namun tentu kita akan dalami lagi,” urainya.
Menurut Ketua Fraksi Demokrat tersebut, bahwa Gorontalo yang juga seringkali memiliki potensi bencana termasuk banjir bandang misalnya, harus juga dikalkulasi.
“Kita akan segera bertemu untuk rapat, yang menghadirkan ahli di bidang pariwisata, ahli di bidang pertambangan, ahli lingkungan, serta ahli perikanan dan kelautan, sehingga kita bisa dapat pemahaman yang utuh agar bisa menghasilkan keputusan yang tepat,” tambah Erwin yang juga Ketua Partai Demokrat Provinsi Gorontalo tersebut.
Anggota DPRD 2 periode tersebut juga menegaskan, bahwa bagaimana pun kehidupan dan keselamatan masyarakat dan ekosistem pariwisata lebih penting dan utama daripada sekadar kepentingan bisnis orang per orang untuk tambang.
Erwin yang juga Ketua IMI Gorontalo tersebut meyakinkan bahwa dirinya akan fokus untuk isu ini.
“Kami sudah stressing dinas terkait untuk segera meminta kajian ahli sebagai pijakan awal sebelum rapat lengkap nantinya, kemudian DPRD akan mengeluarkan rekomendasi terkait keberadaan Tambang Galian C tersebut,” pungkasnya.
“Karena Hiu Paus ini harus diakui sudah menjadi ikon utama Provinsi Gorontalo saat ini, bahkan mengalahkan branding provinsi jagung. Maka harus dijaga sebaik mungkin,” tambah Erwin. (Isno/gopos)