GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Gorontalo, Darda Daraba membuka kegiatan training of trainer yang digelar oleh Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Senin (27/09/21).
Kegiatan tersebut bertujuan untuk memfasilitasi para konten kreator dari Dinas Pariwisata kabupaten/kota, dan pegiat pariwisata untuk dapat memaksimalkan fungsi media sosial sebagai sarana pemasaran pariwisata yang efektif dan efisien.
Darda dalam sambutannya mengapresiasi pelatihan yang dilaksanakan Dinas Pariwisata tersebut. Karena saat pandemi Covid-19, media sosial adalah sarana informasi yang daya jangkuannya luas untuk memasarkan produk pariwisata. Dari hasil penelitian bahwa 90 persen tampilan foto pariwisata sangat memengaruhi keputusan seseorang tertarik untuk berwisata.
“Potensi-potensi pariwisata yang ada tidak akan berkembang dan diketahui khalayak, jika pemasaran pariwisata minim dilakukan. Sehingga pemasaran yang efektif terutama saat pandemi ini adalah melalui media sosial,” ucap Darda.
Provinsi Gorontalo memiliki potensi pariwisata yang sangat besar. Tidak hanya wisata alam, juga wisata budaya, sejarah, dan kuliner sebagai objek wisata unggulan. Oleh karena itu diharapkan kontribusi para konten kreator yang bergerak secara masif di media sosial dapat membuat Gorontalo lebih dikenal secara luas, terutama potensi pariwisatanya.
“Saya berharap dengan training of trainer ini dapat mengoptimalkan pemasaran dan potensi pariwisata di kalangan luas, sebagai unggulan ekonomi, maupun dalam kaitannya dengan strategi pemasaran. Promosi pariwisata sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan pembangunan pariwisata itu sendiri,” harap Darda.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo Rifli Katili mengatakan, pandemi Covid-19 sangat berpengaruh di semua sektor. Oleh karena itu pihaknya menggelar kegiatan ini, dengan harapan konten kreator, dan pegiat pariwisata yang ada di daerah untuk lebih kreatif, lebih inovatif, untuk menghasilkan konten kreasi.
“Lebih penting dari itu bagaimana kita bisa membaca apa yang menjadi segmen dan menjadi minat pasar saat ini. Memang kita sadari bersama kaum milenial lebih banyak waktunya di media sosial dibanding media cetak dan lainnya,” ungkap Rifli.
Selain itu ia mengharapkan, pengelola media sosial dan website yang ada di kabupaten/kota dapat membangun kolaborasi dengan pihak travel, asosiasi, komunitas media untuk promosi yang lebih luas.
“Karena tidak mungkin Dinas Pariwisata bekerja sendiri. Kami juga mendorong kolaborasi itu dengan teman-teman di kalangan perguruan tinggi dan akademisi. Nantinya para konten kreator ini akan menjadi agen terdepan, agar mampu melakukan terobosan promosi. Saat kita harus bisa menyesuaikan,” terang Rifli.
Kegiatan ini akan dilaksanakan selama dua hari. Pematerinya dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, travel blogger, jurnalis dan Founder @creathingofficial. kegiatan ini juga dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. (Adm-01/Adv/Gopos)