GOPOS.ID, GORONTALO – Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo berdasarkan laporan penilaian tingkat maturitas penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) tahun 2020 yang dilakukan oleh badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Gorontalo menunjukkan berada dalam tingkat terdefinisi atau level 3 dengan skor 3,125.
Atas dasar hal tersebut Wali Kota Gorontalo, Marten Taha kembali mengingatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Kota Gorontalo untuk meningkatkan pencapaian tersebut.
Baca juga: Pemkot Gorontalo Siapkan Layanan Operasi Katarak Gratis, Kuota Terbatas
“Target yang pemerintah kota gorontalo kedepan adalah pencapaian tingkat maturitas terkelola dan terukur atau level 4 dengan skor minimal 4,0,” ucap Marten saat membuka Bimtek SPIP Terintegrasi dan Manajemen Risiko Pemerintah Daerah di Kota Manado, Rabu (16/6/21).
Lebih lanjut Marten menjelaskan kegiatan Bimtek SPIP Terintergrasi bagi seluruh pejabat fungsional dan struktural dilingkungan Inspektorat Daerah Kota Gorontalo, Provinsi dan Kabupaten Se-Provinsi. Marten berharap kiranya Inspektorat menjadi driver bagi seluruh OPD di lingkungan pemerintah daerahnya khusunya Kota Gorontalo dalam memahami dan menerapkan sistem pengendalian intern secara tepat, mulai dari tahap perencanaan pelaksanaan, pengawasan dan pertanggung-jawaban, agar sistem tata kelola pemerintahan dapat berjalan dengan baik.
“Level maturitas SPIP merupakan tingkat kematangan penyelenggaraan untuk mencapai tujuan pengendalian intern yang ditentukan oleh eksistensi control design yang bersifat hard control dan soft control,” ujarnya
Baca juga: Sempat mandek, anggaran pasar sentral masih tersisa 51 M
Selain itu dengan semakin tingginya tuntutan rakyat terhadap kinerja para aparaturnya, maka Marten minta OPD untuk senantiasa mendukung program pemerintah sepenuhnya dan melaksanakannya secara efektif dan efisien, mengimplementasikan SPIP pada masing-masing OPD dan menjaga lingkungan kerja tetap kondusif.
“Serta senantiasa mengevaluasi capaian kinerja program masing-masing OPD secara berkala dengan memperhitungkan tingkat risiko yang lebih akurat,” pungkasnya (Ari/Gopos)