GOPOS.ID, GORONTALO – Penjabat Sekda Provinsi Gorontalo Syukri Botutihe menegaskan, implementasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) harus memberikan perubahan kepada masyarakat agar lebih sadar akan kesehatan lingkungan maupun dirinya.
Hal tersebut dikatakan Syukri saat memberikan arahan pada Evaluasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Tingkat Provinsi Gorontalo Tahun 2019 di Grand Q Hotel, Kamis (12/9/2019). Program Germas sendiri di Provinsi Gorontalo sudah berjalan selama tiga tahun.
Syukri mengungkapkan, saat ini Indonesia maupun di Gorontalo itu sendiri tengah menghadapi tantangan besar yakni meningkatnya penyakit tidak menular (PTM).
PTM ini menurutnya, diakibatkan pola hidup masyarakat jaman sekarang yang terlalu banyak mengkomsumsi makanan instan, terlalu banyak pekerjaan sampai jarang berolahraga.
“Meningkatnya PTM dapat menurunkan produktivitas sumber daya manusia, bahkan kualitas generasi bangsa. Hal tersebut juga bisa berdampak pada besarnya beban karena penanganan PTM membutuhkan biaya yang besar dibandingkan penyakit menular,” ujar Syukri.
Syukri berharap, dengan dilaksanakannya evaluasi Germas ini menjadi sarana untuk melihat kembali sejauh mana proses pelaksanaan Germas di Provinsi Gorontalo yang telah dilaksanakan selama tiga tahun. Serta upaya-upaya perbaikan ke depan untuk memaksimalkan pelaksanaan kegiatan yang lebih baik.
“Untuk mensukseskan Germas, tidak bisa hanya mengandalkan peran sektor kesehatan saja. Peran Kementerian dan Lembaga di sektor lainnya juga turut menentukan, dan ditunjang peran serta seluruh lapisan masyarakat,” pungkas Asisten Bidang Pemerintahan itu.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Provinsi Gorontalo Misranda Nalole mengatakan, evaluasi yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana capaian pelaksanaan Germas. Baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota diikuti 89 orang peserta. Yang terdiri dari unsur Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten/kota, Lintas program dan Komunitas Germas Gorontalo Community. (adm-01/gopos)