GOPOS.ID, GORONTALO – Kekerasan dalam dunia pendidikan kembali terjadi di wilayah Kabupaten Gorontalo. Tiga siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) 2 Limboto berkelahi. Ironinya, perkelahian tiga siswi itu direkam dan beredar di media sosial.
Informasi yang diperoleh gopos.id, perkelahian tiga siswi itu melibatkan siswi kelas 10 dan 11. Perkelahian ketiganya terjadi saat jam pulang sekolah, Kamis (5/12/2019) pukul 13.00 WITA. Ditengarai tiga siswi SMA 2 Limboto itu berkelahi karena saling sindir di media sosial (medsos).
Perkelahian ketiga siswi itu baru diketahui setelah video yang direkam menggunakan smartphone siswa lainnya beredar luas.
Sementara itu pihak sekolah yang coba dikonfirmasi gopos.id, menolak memberikan keterangan.
Terpisah Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Sri Dewi Nani, S.H, M.H mengimbau agar pihak sekolah tidak mengeluarkan siswa-siswa yang bersangkutan. Lebih lanjut Dewi berharap agar pihak sekolah memberikan sanksi yang lebih edukatif.
“Sanksi harus diberikan untuk efek jera. Akan tetapi lebih baik pihak sekolah memberikan sanki edukatif. Seperti disuruh mencari buku-buku tentang etika dan moral diperpustakaan atau sanki lainnya. Anak-anak yang di Lapas (Lembaga Pemasyarakatan,red) kita sekolahkan, masa yang di sekolah kita keluarkan,” tutur Dewi.
Dewi menambahkan, pihaknya telah mengunjungi sekolah yang bersangkutan guna memberikan pengarahan melalui kegiatan psikoedukasi. Hal ini sengaja dilakukan guna menjangkau latar belakang permasalahan yang mengakibatkan anak-anak menjadi seperti itu.
“Kami tidak mau masuk lebih dalam untuk menjustifikasi anak itu bersalah atau tidak. Jadi kami telusuri latarbelakangnya,” tutup Dewi.(arif/gopos)