GOPOS.ID, GORONTALO – Dunia fesyen karawo semakin berkembang. Selain tampil pada aneka ragam pakaian dan busana, sulaman khas tradisional Gorontalo tersebut kini hadir pada sepatu dan sendal. Inovasi ini dihadirkan oleh The Young, produsen alas kaki yang berbasis di Gorontalo.
Sepatu dengan motif karawo hasil karya The Young memadukan nuansa modern dan etnik. Sisi modern tercermin model sepatu yang selaras dengan tren kekinian. Seperti model sneakers dan slip on. Sementara sisi etnik direpresentasikan penggunaan karawo pada upper (bagian atas) sepatu.
Sepatu Karawo The Young menggunakan material pilihan dan berkualitas. Bagian upper memakai material kulit, sementara pada bagian tapak menggunakan sol karet yang nyaman.
Paduan modern dan etnik membuat Sepatu Karawo The Young sangat cocok digunakan dalam berbagai situasi. Elegan untuk situasi formal, menawan untuk acara-acara nonformal.
Owner The Young, Budi Muda, menjelaskan ide untuk membuat alas kaki (sepatu dan sendal) motif karawo berawal dari upaya pengembangan usaha Mr. Youngshoescare yang bergerak di bidang perawatan sepatu (laundry dan perbaikan sepatu). Usaha tersebut telah berjalan selama 8 tahun sejak 2015 lalu. Diawali riset penggunaan wastra untuk sepatu. Budi menemukan beberapa referensi seperti penggunaan tenun Bali dan tenun NTT pada sepatu.
“Saya lalu tergerak untuk membuat sepatu dengan motif karawo,” ungkap Budi, Sabtu (2/11/2024).
“Dalam pikiran saya, tidak hanya menempelkan motif atau kain karawo pada sepatu yang sudah jadi, tetapi bagaimana membuat sepatu dengan menggunakan material karawo,” jelas Budi.
Budi menjelaskan, produksi alas kaki dengan sentuhan etnik karawo dilakukan The Young untuk menambah keragaman (diversifikasi) produk fesyen berbasis karawo. Sejauh ini karawo sudah tampil untuk busana, dan aksesoris. Sementara untuk alas kaki berupa sepatu dan sendal masih jarang.
“Untuk produksi alas kaki dengan karawo ini memiliki tingkat kerumitan tersendiri,” kata Budi.
Sepatu dan sendal Karawo diproduksi The Young dengan standar dan kualitas yang baik. Hal itu dilakukan dengan tujuan alas kaki Karawo The Young dapat menjadi produk berstandar nasional yang diminati berbagai kalangan di kawasan domestik hingga internasional.
“Proses produksi sepatu diawali pembuatan desain. Setelah desain dilanjutkan pembuatan pola yang akan digunakan sebagai patokan pemotongan bahan. Selanjutnya dilakukan penjahitan upper dan assembling,” tutur Budi yang merupakan alumni pendampingan Teknologi Produksi alas kaki yang dilaksanakan Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) Kementerian Perdagangan dan Industri di Sidiarjo, Jawa Timur.
Budi berharap, produksi alas kaki karawo The Young bisa diminati oleh semua kalangan dalam rangka diversifikasi produk karawao.(hasan/gopos)