GOPOS.ID, GORONTALO – Pemantauan hilal yang dilaksanakan Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Gorontalo terkendala cuaca. Awan mendung yang cukup tebal membuat hilal tidak bisa terlihat, Kamis (23/4/2020).
Pemantauan hilal dilaksanakan tim hisab rukyat Kanwil Kemenag Provinsi Gorontalo di Masjid Darul Arqam, Kota Gorontalo. Pemantauan dimulai dari pukul 16.00 WITA dan berlangsung hingga pukul 17.45 WITA.
“Secara hisab posisi hilal sudah berada 2,4 derajat di atas ufuk. Secara teori, dengan posisi tersebut hilal sudah wujud atau bisa terlihat. Akan tetapi dengan kondisi cuaca seperti ini (mendung tebal), hilal tidak bisa terlihat,” ungkap Plt Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Gorontalo, Dr.Hamka Arbie.
Menurut Hamka Arbie, dengan hasil pemantauan tersebut, maka penentuan awal ramadan akan menunggu hasil sidang isbat Kemenag RI. Rencananya hasil sidang isbat akan diumumkan malam ini pukul 20.00 WITA.
“Penentuan satu ramadan nantinya akan dilakukan oleh Kemenag RI berdasarkan hasil pemantauan atau rukyat di 24 titik se-Indonesia. Insya allah sebentar malam pukul 20.00 WITA sudah diketahui hasil sidang isbat awal Ramadan,” ujar Hamka Arbie.
Lebih lanjut Hamka Arbie mengimbau, umat muslim di Gorontalo dalam menjalankan Surat Edaran Menteri Agama RI nomor 6 tahun 2020. Yaitu berkaitan pelaksanaan amaliah ramadan di tengah pandemi covid-19.
“Sesuai edaran menteri, untuk amaliah ramadan seperti tarawih kiranya dapat dilaksanakan di rumah bersama dengan keluarga inti. Begitu pula untuk salat berjamaah lima waktu, diharapkan tetap dilaksanakan di rumah masing-masing,” imbau pejabat low profil itu.(pras/gopos)