GOPOS.ID, GORONTALO – Penumpang pesawat Lion Air rute Gorontalo-Makassar sempat dibuat cemas dengan pesawat yang harus balik ke Bandara Djalaluddin Gorontalo. Padahal pesawat dengan nomor penerbangan JT-891 itu, sudah 27 menit mengudara, Kamis (19/9/2019).
Menurut Kepala Bandara Djalaludin Gorontalo, Power Silaholo bahwa pesawat itu terbang dari Bandara menuju Makassar pukul 06.10 Wita.
Selang 27 menit mengudara, tepatnya pukul 06.37 Wita, pesawat mengalami kerusakan dan harus Return To Base (RTB). Pukul 07.01 pesawat mendarat kembali di Bandara Djalaludin Gorontalo.
“Setengah jam kemudian pesawat Return To Base. Diduga ada kerusakan teknis pesawat, sehingga membuat pesawat yang sudah 27 menit di udara harus kembali lagi ke Gorontalo” ucap Power seperti dilansir 60dtk.com.
Baca juga: Pesawat Lion Air Tergelincir di Pontianak
Power menjelaskan, penyebab pesawat tersebut harus RTB karena Instrumental Light tidak menyala. Pesawat ini sendiri diketahui mengangkut 167 penumpang dewasa dan 3 penumpang bayi.
Sementara itu, salah satu penumpang Limonu Hipi merasa bersyukur tidak terjadi insiden yang lebih parah dari kejadian RTB tersebut. Hanya saja dia bingung sebab harus segera berangkat ke Makassar.
“Awalnya saya berharap penerbangan ini aman–aman saja, tapi baru di tengah perjalanan, kami dikembalikan lagi ke Gorontalo tanpa ada alasan yang jelas. Nanti sudah di bandara baru diberitahukan bahwa pesawat mengalami kerusakan dan tak bisa digunakan lagi. Sehingga kami harus menunggu pesawat berikutnya,” kata Limonu.
Baca juga: Fee Bagasi Dihapus, Manajer Lion Air Gorontalo: Kita Lihat Kedepannya
Ia juga mengungkapkan, saat itu pihak maskapai tak memberikan kepastian waktu keberangkatan selanjutnya. Bahkan rute selanjutnya dari perjalannya dengan peserta studi perusahaan di Surabaya harus berubah dengan jadwal yang tidak pasti.
“Baru bisa berangkat jam 6 sore. Itupun hanya sampai di Makassar. Sementara untuk jadwal ke Surabaya itu juga belum ada kepastian. Saya merasa dirugikan disini, karena beberapa kegiatan studi banding yang telah dijadwalkan besok dan malam ini semua harus tertunda,” paparnya.
Dilansir dari Hulondalo.id, Corporate Communication Strategic of Lion Air, Danang Mandala mengatakan bahwa keputusan yang diambil oleh pilot pesawat tersebut dijalankan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dari pihak maskapai penerbangan.
Mewakili pihak maskapai, Danang menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang menyebabkan keterlambatan keberangkatan penumpang ke daerah tujuan.
“Kami sudah memberikan kompensasi sesuai aturan serta memfasilitasi jika ada permintaan pengembalian dana (refund) atau perubahan jadwal (reschedule) keberangkatan”, jelas Danang.
Penumpang ada pun sudah beralih ke pesawat Garuda, Citilink dan Lion air pada penerbangan siang.
Terkait dengan insiden tersebut, maskapai sudah melaksanakan kewajiban dengan memberikan kompensasi berupa kudapan, makanan serta uang Rp 300.000 sesuai managemen delay. (andi/60dtk/hulondalo/gopos)