GOPOS.ID, GORONTALO – Aliansi mahasiswa dan pemuda menggelar demo di tiga titik, diantaranya Polda Gorontalo, DPRD Provinsi Gorontalo, dan Kantor Gubenrur Gorontalo terkait penambangan liar yang terjadi di Kabupaten Pohuwato, Kamis (24/9/2020)
Aksi demo Aliansi Mahasiswa dan Pemuda ke Polda dan DPRD Provinsi Gorontalo terkait dengan penambangan liar yang ada di Kabupaten Pohuwato yang sudah meresahkan masyarakat.
Aliansi Mahasiswa dan Pemuda diminta agar tambang yang menyebabkan bencana alam di Pohuwato itu agar segera ditutup.
Mereka menyampaikan ada empat tuntutan mengenai tambang ilegal di kabupaten Pohuwato yaitu menghentikan atau menutup tambang ilegal yang ada di Kabupaten Pohuwato.
Tindak tegas jika ada oknum aparat dalam pertambangan, usut tuntas pemukulan Kapolsek Popayoto Barat Kabupaten Pohuwato dan terakhir mendesak kepada Kapolda untuk mencopot Kapolres Pohuwato.
“Alasan kami dalam penuntutan yang terakhir untuk mencopot Kapolres Pohuwato hanya membiarkan penambangan Ilegal yang ada di kabupaten Pohuwato,” kata Koordinator lapangan Aliansi Mahasiswa dan Pemuda, Paris Djafar.
“Yang kedua membiarkan penyerangan Kapolsek Popayato Barat hanya dimediasi dan sudah selesai, tetapi pelaku masih berkeliaran,”lanjutnya.
Desakan yang disampaikan oleh massa aksi di DPRD Provinsi Gorontalo direspon Komisi I. Nantinya komisi I akan menjadwalkan untuk rapat dengan komisi lainnya untuk membahas mengenai Penambangan Ilegal di kabupaten Pohuwato.
“Kami ingin agar wakil rakyat di DPRD dapat membela kepentingan rakyat dalam pembahasan mengenai penambangan Ilegal di Kabupaten Pohuwato,” beber Paris Djafar. (Ilham/Gopos)