GOPOS.ID, GORONTALO – Belakangan ini Satuan Gugus Tugas (Satgas) Percepatan Penangan Covid-19 Provinsi Gorontalo tidak lagi menyebutkan alamat desa/kelurahan pasien terkonfirmasi positif corona di Gorontalo.
Hal ini lantas menimbulkan pertanyaan dari masyarakat. Mereka khawatir dengan tidak disebutkan alamat kelurahan/desa, bisa saja mereka bertamu atau berkunjung ke rumah pasien terkonfirmasi positif tersebut.
Namun hal ini justru ditanggapi Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Gorontalo, dr. Triyanto Bialangi. Menurutnya alasan Satgas Provinsi Gorontalo tidak menyebutkan alamat desa/kelurahan pasien covid-19 demi menjaga agar tidak ada stigma terhadap warga yang tidak terdampak Covid di kelurahan/desa tersebut.
Menurut dr. Triyanto, pihaknya ingin menghilangkan stigma negatif tentang pasien yang terkonfirmasi positif corona yang cenderung dikucilkan oleh warga lainnya.
Baca juga: Update Covid-19 Provinsi Gorontalo [13/7/2020]: 5 Sembuh, 2 Pasien Baru
“Karena menghindar agar tidak tertular virus corona bukan dengan stigma negatif,” ungkap dr. Triyanto saat konferensi pers perkembangan kasus virus corona, Senin (13/7/2020).
Ia mengatakan, pasien positif corona sering dinilai buruk di kalangan masyarakat. Tak hanya pasiennya, warga desa/kelurahan yang tidak terpapar pun juga ikut mengalami perlakuan yang kurang baik.
“Satu contoh kasus terjadi ada seorang pembeli karena asalnya dari desa yang terpapar covid-19, ia kemudian tidak dilayani. Itu yang kami ingin jaga agar tidak ada stigma itu,” kata dr. Triyanto
Baca juga: Hanya 4 Hari, Pasien Positif Baru di Gorontalo Capai 75 Orang
Lebih lanjut, dr. Triyanto menekankan, cara agar terhindar dari virus corona adalah menerapkan protokol kesehatan. Seperti memakai masker, jaga jarak, cuci tangan dan menjaga anti bodi.
“Seharusnya yang kita musuhi adalah penyakit atau virusnya. Bukan malah orangnya,” kata dr. Triyanto menegaskan. (muhajir/gopos)