GOPOS.ID, GORONTALO – Langkah Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Bone Bolango (Bonebol) menerapkan layanan kependudukan dan capil secara online melalui smartphone menuai protes. Pasalnya salah satu langkah untuk mencegah penyebaran virus Corona itu, tidak semua warga bisa mengakses. Itu dikarenakan masih adanya warga yang belum memiliki smartphone untuk mengakses layanan online Dukcapil Bonebol.
Sedianya layanan online Dukcapil Bonebol ini cukup memudahkan bagi masyarakat yang memiliki smartphone. Tak perlu perlu datang ke Dukcapil, untuk pengurusan dokumen kependudukan. Cukup dari jarak jauh, dengan layanan online WhatsApp.
Akan tetapi masih ada warga yang belum memiliki smartphone. Bahkan beberapa di antaranya belum paham dengan aplikasi WhatsApp. Hal itu membuat sedikitnya 15 warga Bonebol yang datang ke kantor Dukcapil Bonebol diliputi kekecewaan. Sebab, mereka sudah datang dari jauh, dan begitu tiba di kantor Dukcapil Bonebol justru tak diperkenankan masuk dalam kantor.
Adi Igrisa, Warga Tingkobohu Timur salah satunya. Dirinya datang untuk mengurusi akta kematian, dengan membawa surat rekomendasi dari Desa. Namun, saat sampai di Dukcapil, tidak diperbolehkan masuk. Dirinya juga tidak memiliki smartphone untuk mengurusi dokumen tersebut lewat online.
“Dari desa, diarahkan untuk mengarah ke dukcapil Bonebolango. Saya sudah dibuatkan surat rekomendasi, tapi sampai di sini tidak diperbolehkan masuk, harus menggunakan WhatsApp. Sedangkan saya tidak punya hp android. Bagaimana dengan kami, masyarakat desa yang awam dengan persoalan beginian,” ungkapnya saat diwawancarai.
“Di desa juga, belum ada pemberitahuan. Mungkin kalau sudah ada, saya sudah mengurus disana. Di desa juga, kami belum ada pelatihan ini, jadi sama belum tahu juga caranya. Sulit sekali pengurusan kali ini” tambahnya.
Selain itu, Nasrun warga Kecamatan Bone Pantai juga mengeluhkan hal yang sama. Dirinya tidak diberitahu dari pihak Desa, sehingga diarahkan ke Dukcapil. Namun
tidak dibolehkan masuk.
“Belum ada pemberitahuan dari desa, saya juga langsung diarahkan ke sini. Sudah jauh jauh, tapi sampai disini tidak diperbolehkan masuk. Pengumuman baru kemarin juga kan. Seharusnya hari ini kami di layani dulu, karena tidak semua kami yang tau ini,” tambhanya.
Kepala Dukcapil Bone Bolango, Oktavianus Rahman, mengatakan dirinya sudah berkoordinasi dengan pihak desa terkait program ini, dan juga berbagai media lainya.
Dirinya juga mengimbau agar masyarakat berkoordinasi dengan pihak desa, untuk mempertanyakan program ini. Dengan begitu jika ada keluhan, pihak Desa yang akan menanggulanginya.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pengurus Desa. Mekanisme pengurusannya juga telah disebar. Kalau tidak punya WhatsApp, silahkan hubungi Petugas registrasi Capil di daerah. Kami sudah Koordinasi sebelumnya dengan mereka, untuk menganggulangi masalah ini,” jawab Oktavianus, saat dikonfirmasi. (Aldy/gopos)