GOPOS.ID,GORONTALO – Hasil pemutakhiran data Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2022 di Provinsi Gorontalo mengalami peningkatan. Jika pada tahun 2021 masih ada satu desa dengan status sangat tertinggal, maka tahun 2022 tidak ada lagi desa dengan status tersebut.
Secara keseluruhan untuk IDM dengan status mandiri yang pada tahun 2021 sebanyak enam desa, naik menjadi 44 desa. Desa maju 127, naik 253 desa. Status berkembang dari 417, menjadi 336 desa, serta tertinggal yang tahun 2021 sebanyak 61, tersisa 24 desa.
“Kita patut berbangga, keberhasilan membangun desa ini berkat sinergi, kolaborasi, dan kerja sama seluruh aparatur pemerintah dari tingkat provinsi hingga desa dan kelurahan, serta partisipasi yang luar biasa dari masyarakat,” kata Penjabat Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer, pada dialog bersama camat, lurah dan kepala desa di Gedung El Hajj Convention, Kota Gorontalo, Selasa (27/12/2022).
Indikator pembangunan kelurahan juga mengalami peningkatan. Berdasarkan data aplikasi EPDESKEL, dalam kurun dua tahun terakhir jumlah kelurahan cepat berkembang di Provinsi Gorontalo sebanyak 39, kelurahan berkembang 31, dan kelurahan kurang berkembang nol.
Terkait upaya untuk terus meningkatkan pembangunan desa dan kelurahan, pada kesempatan itu Penjagub Hamka meminta Dinas PMD Dukcapil untuk mengagendakan dialog bersama camat, kepala desa dan lurah, setiap tiga bulan sekali. Hamka berharap melalui kegiatan dialog tersebut dapat memperkuat kinerja pembangunan desa dan kelurahan.
“Kita harus memperkuat pembangunan partisipatif yang mengarah pada perbaikan sistem pendampingan dan peningkatan kapasitas masyarakat. Termasuk memperkuat koordinasi, supervisi, monitoring, dan evaluasi untuk penguatan sistem informasi dan data desa berbasis teknologi digital,” tutur Hamka.
Dialog diikuti oleh seluruh camat, lurah dan kepala desa se Provinsi Gorontalo. Dari lima kabupaten dan satu kota di Gorontalo, terdapat 77 kecamatan, serta 657 desa dan 72 kelurahan.