GOPOS.ID, GORONTALO —Program Padat Karya Tunai (PKT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun 2019 terus bergulir di seluruh Indonesia termasuk di Provinsi Gorontalo. Program ini bertujuan untuk membangun dan memperbaiki infrastruktur di desa yang pengerjaannya dilakukan oleh petani atau penduduk setempat dengan diberikan upah.
Sehingga menambah penghasilan petani atau penduduk desa terutama di antara dua musim tanam dan panen.
Salah satu lokasi PKT di Gorontalo yakni di Desa Hutabohu, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo. PKT berupa pekerjaan pembangunan saluran irigasi tersier sepanjang 365 meter melalui Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI).
Pembangunannya dilakukan oleh para petani yang tergabung dalam Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Lamuta II sekitar 40 orang dengan diberikan upah untuk tukang Rp 115 ribu/hari dan pekerja Rp 80 ribu/hari yang dibayar mingguan selama 100 hari.
Baca juga : Rusli : Rp 1,6 Triliun Dana Desa, Sudah Dinikmati Warga Gorontalo
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, disamping membangun infrastruktur berskala besar. Seperti bendungan dan bendung, Kementerian PUPR juga membangun infrastruktur kerakyatan seperti jaringan irigasi kecil sehingga air dapat mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani.
Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi II Ditjen Sumber Daya Air Adenan Rasyid menyatakan, total anggaran PKT irigasi di Desa Hutabohu tahun 2019 sebesar Rp 195 juta untuk belanja material dan upah. Melalui tambahan penghasilan para petani, diharapkan jumlah uang yang beredar di desa meningkat dan menjadi stimulan pertumbuhan ekonomi desa.
Adenan mengatakan PKT di Desa Hutabohu tahun 2019 bermanfaat untuk mengairi irigasi seluas 40 ha yang termasuk dalam Daerah Irigasi Alopohu seluas 3.164 ha dengan total 35 kelompok P3A. Saat ini progres fisiknya sudah sebesar 21 persen.
“Ini merupakan kelanjutan program tahun 2018 lalu yang juga telah selesai pembangunan saluran irigasi tersier sepanjang 365 meter. Agar menjadi satu sistem irigasi selesai semuanya,” ujar Adenan di Gorontalo, Jumat (1/3/2019).
Dikatakan Adenan, jumlah lokasi PKT P3TGAI Kementerian PUPR di Gorontalo tahun 2019 sebanyak 200 desa tersebar di lima kabupaten dan kota dengan anggaran Rp 24,78 miliar. Di Kota dan Kabupaten Gorontalo sendiri terdapat 99 desa yang menjadi lokasi PKT dengan tenaga kerja sebanyak 117.600 hari orang kerja (HOK) dan anggaran sebesar Rp 12,1 miliar.
Sebelumnya pada tahun 2018, sebanyak 150 desa telah menerima program P3TGAI yang menyerap tenaga kerja sebanyak 180.000 HOK. Total anggaran yang telah terserap untuk program tersebut sebesar Rp 19,8 miliar untuk belanja material dan upah.
Kepala Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A) Desa Hutabohu Muhammad Alinusi menyatakan bahwa para petani di lokasinya sangat terbantu untuk mendapatkan air. Itu setelah mendapatkan program PKT irigasi pada 2018 tersebut. Ia berharap ke depannya program pembangunan maupun rehabilitasi jaringan irigasi dapat terus berjalan untuk membantu produktivitas para petani.
Baca juga : Presiden : Proyek Waduk Bolango Ulu Rp2,2 T Sudah Dilelang
“Sebelum ada pembangunan jaringan irigasi ini, untuk mengairi lahan satu hektar itu bisa sampai satu hari, saat ini cuma membutuhkan waktu 1 jam. Untuk itu para petani disini sangat bersyukur,” ujarnya.(rls/andi/gopos)