GOPOS.ID, TAPA – Pemerintah Kabupaten Bone Bolango terus melakukan upaya preventif dalam melakukan pencegahan penyakit malaria. Hal ini menuai hasil positif. Selama tiga tahun terakhir kasus penyakit malaria di Bone Bolango berada diangka nol atau nihil penyakit malaria.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Bupati Bone Bolango, Hamim Pou usai menerima kunjungan Tim Penilai Eliminasi Malaria Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Rabu (9/6/2021). Hamim Pou mengatakan pihaknya bersyukur dalam waktu 3 tahun terakhir tidak menemukan kasus baru adanya peristiwa penyakit malaria di Bone Bolango.
“Terakhir Bone Bolango mendapati peristiwa penyakit malaria tahun 2018 tapi itupun berasal dari pendatang yang dari daerah lain dan masuk ke Bone Bolango setelah itu kita berada di angka nol kasus malaria di Provinsi Gorontalo,” kata Hamim.
Hamim Pou menuturkan, Pemkab Bone Bolango tak sekadar menargetkan eliminasi malaria, namun akan menjadi bagian dari komitmen bersama untuk membangun derajat kesehatan secara keseluruhan.
“Semua itu dapat dicapai tentunya tidak hanya melibatkan para pihak dibidang kesehatan tapi ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah daerah dan masyarakat secara keseluruhan,” tutur Hamim.
Hamim Pou menungkapkan, kebijakan yang telah dibuat untuk mendukung program eliminasi malaria di Bone Bolango. Yaitu dengan mengeluarkan kebijakan melalui Peraturan Bupati tentang pencegahan penyakit malaria.
“Kita juga sudah meminta pemerintah desa melalui Kepala Desa dan aparatnya agar mereka peduli betul jika menemukan gejala dan adanya laporan apapun terkait penyakit malarian ini,” ungkap Hamim Pou
Menurut Hamim Pou pencegahan penyakit malaria dan penyakit lainnya harus dilakukan sejak dini agar tidak menjadi suatu peristiwa atau kejadian luar biasa.
“Oleh karena itu kita terus bekerja keras untuk tidak ada lagi kasus malaria di Kabupaten Bone Bolango dengan membangun budaya setiap minggu kita adakan kegiatan kerja bakti dan kita integrasikan juga dengan pencegahan DBD dan jika Bone Bolango sudah eliminasi malaria kita akan menyediakan anggaran walaupun tidak sebanyak ketika adanya kasus malaria,” ujar Hamim.
Ketua Komite Penilaian Eliminasi Malaria Kemenkes RI, dr. Ferdinand J. Laihat, MPHM, mengatakan dirinya mendukung dan optimistis Kabupaten Bone Bolango bisa bebas penyakit malaria di Tahun 2021.
“Tadi kami sudah berdiskusi dan melakukan validasi beberapa data berdasarkan dari validasi tersebut saya optimis insya allah Kabupaten Bone Bolango bisa bebas penyakit malaria di Tahun 2021,” kata dr. Ferdinand.
Ia menjelaskan, indikator penilaian untuk eliminasi malaria ini diantaranya berkaitan dengan kesiapan data rencana tindak lanjut setelah dilakukan penilaian, kesiapan Rumah Sakit, Laboratorium, dan Instalasi Farmasi, dan kesiapan Puskesmas dan pelayanan terhadap pasien.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, dr. Yana Yanti Suleman mengatakan ketika suatu daerah sudah dinyatakan bebas malaria bukan berarti sudah tidak ada kasus penyakit malaria dan menghilangkan program pencegahan penyakit malaria.
“Ketika suatu daerah dinyatakan bebas dari penyakit malaria ini tidak menutup kemungkinan masih adanya kasus malaria yang berasal dari kasus impor,” tutur dr. Yana,
“Olehnya itu ketika sudah bebas penyakit malaria tetap harus dilakukan pengendalian,” tambah dr. Yana.
Dr. Yana Yanti Suleman mengungkapkan upaya yang dapat dilakukan untuk bebas dari penyakit malaria yaitu dengan hidup sehat serta mencegah perindukan nyamuk malaria disekitar.
“Ketika ada tempat perindukan nyamuk vector malaria pastinya itu yang akan menjadikan malaria itu akan muncul makanya perindukan-perindukan nyamuk tersebut harus dicegah dan ditiadakan serta senantisa melakukan upaya pemeriksaan,” ungkap dr. Yana.
Kepala Dinas Kesehatan Bone Bolango dr. Meyrin Kadir menuturkan pihaknya dalam mendukung program eliminasi malaria sudah melakukan kerja sama lintas sector seperti Dinas Pariwisata. Selain itu pihaknya juga telah melakukan secreening terhadap masyrakat dari luar daerah yang masuk ke Kabupaten Bone Bolango untuk mencegah penyakit malaria tersebut.
“Dengan upaya yang telah kita lakukan ini insya allah kami optimis dapat eliminasi malaria di Tahun 2021 ini,” tutup dr. Meyrin. (Indra/Gopos)