GOPOS.ID, GORONTALO – Sebelum berlakunya larangan mudik lebaran pada 6 Mei mendatang. Pemerintah Provinsi Gorontalo sudah mulai memperketat jalur perbatasan yang ada di beberapa titik di provinsi Gorontalo.
Untuk saat ini masyarakat masih leluasa untuk keluar masuk provinsi Gorontalo. Namun pemerintah Provinsi Gorontalo mulai memberlakukan aturan perjalanan terbaru sebelum larangan mudik lebaran 2021. Yaitu harus memiliki hasil non reaktif atau negatif dari hasil Rapid Antigen dari wilayah dimana masyarakat tersebut berada.
Hal ini ditegaskan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie saat meninjau posko perbatasan didampingi Bupati Gorut Indra Yasin, Kapolda Gorontalo Irjenpol Akhmad Wiyagus dan Danrem 133 Brigjen TNI Bagus Antonov Hardito, Senin (26/4/2021).
“Sebelum tanggal 6 Mei pemudik yang masuk atau keluar di harus di tes antigen. Kalau reaktif kita suruh putar balik. Begitu tanggal 6 sudah tidak ada lagi yang keluar masuk karena sudah dilarang,” kata Rusli kepada petugas penjagaan perbatasan yang ada di posko perbatasan Gorontalo Utara.
Tak hanya itu, mulai hari ini juga Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta kepada dinas terkait untuk memperbaiki fasilitas pendukung di posko perbatasan Gorontalo–Sulawesi Utara di Kecamatan Atinggola.
“Posko ini agak sempit jadi kita usahakan tambah tenda. Sekarang lagi dihitung personil yang diturunkan baik dari Polri, TNI, Satpol, Perhubungan dan Kesehatan. Kita libatkan semua,” kata Rusli.
Beberapa fasilitas penunjang juga diminta untuk segera ada seperti toilet umum, lampu penerangan serta meja dan kursi untuk pelayanan. Rusli meminta tim kesehatan yang bertugas nanti menggelar pemeriksaan rapid antigen di perbatasan untuk mendeteksi para pemudik.
Baca juga: Larangan Mudik, Hanya Mobil Logistik dan Ambulance Diperbolehkan
Pihaknya berencana menggelar pertemuan dengan pemerintah Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah untuk membahas kebijakan larangan mudik lebaran tahun 2021. Semua pihak harus solid untuk mensukseskan kebijakan pemerintah pusat tersebut.
Selain meninjau perbatasan darat, Gubernur Rusli beserta unsur forkopimda juga melihat aktivitas di pelabuhan Kwandang. Pelabuhan itu rencananya akan menghentikan operasional angkutan orang antar daerah pada tanggal 3 Mei 2021. Beberapa rute kapal dari dan ke pelabuhan tersebut yakni Palele, Buol, Tarakan, Nunukan dan Sebatik. (andi/rls/gopos)