GOPOS.ID, GORONTALO – SUMO Foundation (Yayasan Suharso Monoarfa) kembali memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh desa dan guru pejuang yang dengan tulus ikhlas secara konsisten memberi manfaat kepada masyarakat.
Sejumlah lima tokoh desa dan lima guru pejuang yang meraih penghargaan pada acara SUMO Foundation Awards 4 – 2020. Kegiatan ini digelar pada Sabtu, 15 Agustus 2020 di Ballroom TC Damhil, Universitas Negeri Gorontalo.
Dalam sambutannya, Pembina SUMO Foundation, DR. H. Suharso Monoarfa, yang juga menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas RI menyampaikan latar belakang dilaksanakannya kegiatan rutin pemberian penghargaan kepada para guru dan tokoh di Gorontalo.
Tidak sedikit dari para guru dan tokoh di desa yang telah memberikan contoh dan bukti. Dimana pembangunan kualitas masyarakat cukup besar dipengaruhi oleh kualitas guru dan tokoh masyarakat di tingkat desa. “Orang desa”, dengan demikian, menjadi key actors dan ujung tombak pembangunan.
Namun, kita menyadari pula bahwa tidak banyak usaha yang telah kita lakukan untuk memberikan penghargaan kepada para guru dan tokoh desa tersebut. Padahal penghargaan sekecil apa pun dapat memotivasi mereka, juga memotivasi guru dan tokoh di desa-desa lain, untuk semakin produktif menciptakan karya nyata untuk masyarakat di sekitarnya.
Baca juga: Siswa SDN 27 Kota Selatan, Bocah Berpakaian Adat Gorontalo di Uang Rp75 Ribu
Mereka, pendek kata, dapat menjadi teladan yang patut digugu dan ditiru. Dorongan untuk memberikan apresiasi itulah yang melatari Yayasan Suharso Monoarfa melaksanakan kegiatan dengan tajuk “Penghargaan Yayasan Suharso Monoarfa kepada Guru Pejuang dan Tokoh Desa”.
“Penghargaan ini diberikan kepada para guru pejuang dan tokoh desa di Provinsi Gorontalo. Karena kesadaran kita pula betapa kualitas keterdidikan dan skill SDM di daerah ini masih minim dan membutuhkan peran lebih dari guru dan tokoh desa di daerah ini.” ungkap Suharso Monoarfa.
Direktur SUMO Foundation wilayah Gorontalo, Elnino M. Husein Mohi menjelaskan bahwa sejak tahun 2008. Representative SUMO Foundation untuk Gorontalo telah menyelenggarakan program pemberian penghargaan kepada para “guru pejuang” dan “tokoh desa” di Provinsi Gorontalo.
Guru Pejuang adalah tenaga pendidik yang mengabdikan dirinya untuk mencerdaskan bangsa secara tulus walaupun dibatasi oleh berbagai kendala. Sementara Tokoh Desa adalah mereka yang secara kreatif, inovatif, dan tulus membangun bangsa ini dari desanya masing-masing walaupun memiliki berbagai keterbatasan.
“SuMo Foundation Awards I (2008), II (2010), dan III (2012) telah memberikan penghargaan kepada 78 orang guru pejuang dan tokoh desa. Setelah sempat tertunda beberapa kali, SUMO Foundation Awards ke-4 baru berhasil dilaksanakan pada tahun 15 Agustus 2020 ini,”jelas anggota Komisi XI DPR RI ini.
Didukung oleh tata cahaya dan audio visual yang canggih, pelaksanaan acara ini dinilai oleh berbagai pihak hampir setara dengan konsep awarding ceremony level nasional.
Ketua steering committee yang merancang konsep acara ini, Syamsu Panna mengaku, mempersiapkan teknis acara ini dalam waktu hanya 10 hari.
Baca juga: Syarif Mbuinga Bentangkan Bendera Merah Putih di Dasar Laut Pulau Lahe
“Proses pencarian, penilaian, dan peliputan para tokoh dan guru memang sudah dilakukan sejak tiga bulan yang lalu. Kami melibatkan sejumlah wartawan TV nasional. MetroTV, TVone, SCTV. Menjadi lambat karena adanya pandemi. Tapi untuk persiapan pelaksanaan acaranya sendiri hanya sepuluh hari. Itu setelah kami mendapatkan kepastian jadwal kedatangan Pak Menteri Suharso Monoarfa,” ungkap Syamsu Panna.
Untuk teknis pelaksanaan acara, Direktur Elnino Center ini juga mengaku diorganize oleh tim Elnino Center yang beberapa di antaranya berpengalaman menjadi tim kreatif di Net TV dan Trans TV.
“Iya, di tim kami ada Arif Gobel yang pernah menjadi tim kreatif Net TV. Dia menghandle teknis seremoni. Untuk teknis broadcasting dibantu oleh Didin Kasim yang pernah menjadi tim kreatif Trans TV,” pungkas Syamsu.(isno/rls/gopos)