GOPOS.ID, GORONTALO – Kondisi suhu dingin di Gorontalo diprediksi berlangsung hingga akhir September sampai awal Oktober. Hal ini sebagaimana dikonfirmasi oleh Badan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Gorontalo.
Sebelumnya, kondisi suhu terendah yang terekam selama lima tahun terakhir ini terjadi pada Selasa (10/9/2019) sekitar pukul 05.30 WITA. Suhu terendah yakni mencapai 17 derejat Celcius.
Fenomena suhu dingin saat musim kemarau ini disebabkan oleh adanya aliran massa udara dingin dan kering dari Benua Australia. Yang dikenal dengan aliran monsoon dingin Australia.
Menurut Forcaster On Duty (FOD) BMKG Gorontalo, Adelina Lumban Gaol mengungkapkan kondisi tersebut cenderung terjadi pada musim kemarau. Sehingga selama musim kemarau, suhu dingin pada malam hari akan tetap terjadi, bahkan suhunya berbeda dari sebelumnya.
Baca juga :Â Suhu di Gorontalo Capai 17 Derajat Celcius, Terendah Selama 5 Tahun
“Kami terus update fluktuasi harian suhu udaranya berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan apakah suhunya menjadi naik atau turun,” ujar Adelina saat dikonfirmasi oleh gopos.id, Selasa (10/9/2019).
Lebih lanjut, Adelina menegaskan bahwa fenomena dinginnya suhu pada malam hari ini akan menyebabkan kulit menjadi kering dan dehidrasi.
“Sehingga kami menghimbau bahwa masyrakat bisa menggunakan baju tebal atau jaket pada malam dan pagi hari serta memenuhi kebutuhan cairan,” tandasnya (muhajir/gopos)