GOPOS.ID, ATINGGOLA – Para supir truk ekspedisi dan dump truk terlibat keributan di tempat pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) SPBU, Desa Kotajin Utara, Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara, Selasa (12/12/2023), sekitar pukul 08.00 Wita.
Informasi yang diperoleh gopos.id keributan itu dipicuh diduga lantaran pihak SPBU hanya memprioritaskan mobil dump truk (pilih kasih). Kendati para sopir ekspedisi sudah berhari hari antri di SPBU tersebut.
“Kami sebelum pertamina tutup dan mobil2 tap (dump truk) sudah parkir di SPBU mengakibatkan mobil ekspedisi yang sudah berhari hari antri tidak dapat BBM,” ucap salah seorang supir ekspedisi.
Bahkan terinformasi bahwa penjualan solar sudah tidak sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah yakni Rp6800 per liter.
“Tukang tap (dump truk) solar dijual harga Rp7200, sedangkan harga yang ditetapkan pemerintah Rp6800. Makanya sopir ekspedisi merasa sangat dirugikan karena yang diutamakan dump truk dibandingkan ekspedisi,” ujar mereka.
Sampai dengan saat ini karyawan pertamina belum melayani pengisian BBM solar sambil menunggu perintah lebih lanjut dari pimpinan SPBU Atinggola. (Isno/gopos)